JAKARTA, SERIKATNASIONAL.ID | Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares menyoroti bahwa orang Rusia pada zaman dahulu datang ke kepulauan Nusantara dengan itikad yang baik.
“Mereka datang sebagai pengunjung, sebagai penjelajah dan ilmuwan, bukan sebagai penjajah,” kata Dubes Jose dalam acara seminar internasional “Indonesia-Rusia: Dari Masa Lalu ke Masa Depan, Perspektif Historis dan Geopolitik” di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan hal tersebut berdasarkan buku yang ditulis oleh orang Rusia bernama Modest Modestovich Bakunin berjudul “Tropical Holland: Five Years on the Island of Java” dan terbit pada 1902.
Jose melanjutkan bahwa Rusia telah membantu Indonesia secara diplomatis dan adil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta memberikan bantuan dalam membangun banyak infrastruktur di Indonesia.
“Ini meninggalkan warisan dan rasa persahabatan yang positif dari seorang teman lama yang dengannya kita dapat membangun kehadiran dan masa depan yang saling menguntungkan bersama. Jadi kita dapat mengatakan bahwa kita semua sebenarnya adalah teman di era baru,” ujar Jose.
Sayangnya, lanjut Jose, masih banyak orang Indonesia yang memiliki persepsi yang salah tentang Rusia, dan menegaskan bahwa Rusia bukanlah lagi negara komunis sejak lebih dari 30 tahun.
Jose melanjutkan bahwa Rusia adalah masyarakat yang berbasis seni serta memeluk banyak agama yang dengan bebas menjalankan iman dan kepercayaan mereka.
Jose menyimpulkan bahwa Indonesia dan Rusia dapat memperoleh keuntungan dari hubungan antar masyarakat kedua negara, serta mempromosikan sosial budaya untuk memupuk saling pengertian dan menjembatani kolaborasi bilateral yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing serta bagi kolektif Indonesia dan Rusia.
Senada dengan Jose, dalam unggahan di Instagramnya Prof.Connie Rahakundini Bakrie Dosen University Of St.Petersburg selaku inisiator berbagi gagasan tentang signifikansi dan visi pembuatan Valdai Club Moscow-Jakarta, berkomentar serta menceritakan bahwa, pada tahun 1960an, selama era Presiden Soekarno, Indonesia bangkit menjadi kekuatan militer terkuat di Belahan Selatan, dengan bantuan yang signifikan dari Uni Soviet.
Lebih lanjut Pengamat Militer, Pertahanan dan Intelijen ini juga katakan, Jet tempur, kapal selam, dan kapal angkatan laut Rusia melengkapi Indonesia untuk mempertahankan kepulauan yang luas dan kekuatan proyek di seluruh Asia Tenggara.
"Saya selalu berharap Indonesia akan dapat meniru posisi itu lagi, tetapi meniru masa kerjasama itu menghadapi beberapa tantangan utama," ungkapnya.
Ia juga menulis pesan "Next, last but not least", kita akan berbicara tentang Indonesia Russia relations sebagai negara maritim bersama saya, Kasal Laksamana Muhammad Ali, Sergey Avakyants, Alexley Kupriyanov, Pavel Gudev and A. Octavian pungkasnya.
(D.Wahyudi)