Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

HM.Sukira Sesepuh PDIP Banten, Hadiri Temu Kangen Banteng Lawas

SerikatNasional
24 Okt 2024, 23:50 WIB Last Updated 2024-10-24T16:50:54Z

 


TANGERANG, SERIKATNASIONAL.ID | Ratusan Kader-kader senior PDIP dan aktivis Pro-Mega di Provinsi Banten semakin menyatu memenangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, mereka menggelar Temu Kangen Banteng Lawas Banten" dan menggalang suara untuk memenangkan Airin - Ade Sumardi sebagai Gubernur, dan Sachrudin - Maryono di Pilwalkot Kota Tangerang Kamis (24/10/24).



Temu Kangen Banteng Lawas Banten ini dihadiri Dr Ribka Tjiptaning, Sri Hartati SH, HM.Sukira Mantan Ketua DPD Provinsi Banten dan ratusan mantan pengurus, serta kader dan simpatisan Pro Mega.



Dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Meskipun yang hadir nampak rata rata terlihat sudah sepuh, namun mereka terlihat begitu semangat hadir, ini terlihat dari antusias mereka mengisi daftar hadir, serta penuhnya tempat rumah makan yang ada di Jantung Kota Tangerang tersebut, menurut Rhina salah satu panitia acara, hanya dalam hitungan hari dan hanya dengan melalui pesan WhatsUp, para undangan yang hadir mencapai 288 orang memenuhi meja serta kursi yang ada di Rumah makan Waroeng Sambal Bakar tempat acara berlangsung. 


Dalam kata sambutanya HM.SUKIRA Mantan Ketua DPD PDIP Provinsi Banten ini mengatakan, kehadiran para kader senior membuat gerak pemenangan Airin -ADE untuk Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Sachrudin - Maryono sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Tangerang, kian melaju kencang.


"Beliau-beliau adalah pejuang partai, bahkan sejak era Orde Baru di mana Ibu Megawati Soekarnoputri dikuyo-kuyo oleh rezim.

 Lebih lanjut Sajirah tegaskan "beliau-beliau kenyang pengalaman dan punya akar yang kuat sambil menunjukan jemarinya kepada yang hadir memenuhi ruangan.


 

Tentu ini semakin memperkencang gerak pemenangan Airin dan Ade Sumardi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, yang tak lain adalah kemenangan rakyat," ujarnya.

 

Dikatakanya para "banteng lawas" harus mempunyai pengaruh di kalangan Sukarnois, rakyat kecil, dan kaum nasionalis. "Kerja gotong royong memastikan bahwa kekuatan rakyat, wong cilik di kampung-kampung, akan mampu mengalahkan kekuatan politik yang mengandalkan uang dan tradisi transaksional semata dalam Pilkada serentak nanti tegasnya.


Sementara itu, dalam temu Kangen Banteng Lawas Banten dukungan dari para "banteng lawas", Dr.Ribka Tjiptaning biasa disapa Mba Ning mengatakan "kepentingan wong cilik di Banten harus terus dibela.


Menyemangati para undangan ditegaskan juga "Banteng Lawas Banten harus Mantapkan Barisan Menangkan Airin - Ade di Pilgub Banten, dan Syachrudin - Maryono di di Pilwalkot Kota Tangerang

"Kami turun tidak sekadar untuk memenangkan calon" tandasnya. 


Kami semua tergerak karena ingin kepemimpinan PDIP di Banten terjaga, yaitu kepemimpinan yang pro wong cilik, yang welas asih, yang menjaga kebhinnekaan.


Maka di 8 Kota Kabupaten, Semuanya Harus bergerak meskipun tertatih tatih tapi pasti kita akan menuju kemenangan.

Dalam setiap acara partai yang digelar, beberapa waktu yang lalu yakni REKARCABSUS, Ribka Tjiptaning selalu mengingatkan bahwasanya "Kalau tidak ada kasus 27 Juli, tidak ada Reformasi, tidak ada anak petani jadi Bupati, juga tidak ada anak buruh jadi Gubernur, dan tidak ada anak tukang kayu jadi Presiden" disambut riuh tepuk tangan yang hadir.


"Itu semuanya harus dijaga, jangan ada yang merusak," ujarnya lagi, jangan ada yang Ngopling main dua kaki, saatnya kita buktikan, bahwa kita bukanlah manusia yang ber karakter penghianat.


"Yang namanya banteng, sampai kapan pun ya tetap banteng " Maka kami solid bergerak bersatu," imbuhnya.



Ribka juga menegaskan, para "banteng lawas" terpanggil dan semakin bersemangat karena mendengar ada sejumlah pihak yang ingin meninggalkan wong cilik, rakyat di kampung-kampung, dalam kebijakan pemerintah ke depan. 


Ada pihak yang hanya ingin Provinsi Banten membangun gedung-gedung tinggi dan meninggalkan wong cilik di belakang.


"Banteng harus berjuang sekuat tenaga membela wong cilik. Setiap ada kelompok politik yang alergi kepada wong cilik, saat itulah banteng berdiri di garis terdepan untuk membela wong cilik dan rakyat kebanyakan," tegas nya


"Platform kerakyatan selama ini telah melandasi kerja kerja kita di Partai, ke depan ya, pasti semakin mengutamakan wong cilik. Sekolah dan berobat tetap gratis, jangan ada warga susah makan. Ekonomi rakyat dihidupkan. Dan sebagainya, semua berbasis kebutuhan rakyat kecil," tegas mantan Anggota DPR RI Fraksi PDI PERJUANGAN ini.


(D.Wahyudi)