Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Desaku Tanah Kelahiran ku

SerikatNasional
24 Agu 2021, 21:59 WIB Last Updated 2021-09-28T12:38:38Z

Karya: Muhammad Sahli


Desaku separuh nafasku terekam disini

Menghirup udara menikmati pagi

Sambil menghirup rokok dan secangkir kopi

Burung-burung terbang ria sambil bernyanyi

Bila aku tak pulang ada rindu yang terhalang

Alamatku tetap di sini

Seperti hatiku juga yang tak pernah pergi

Walau musim selalu berganti


Desaku tanah kelahiranku

Tempat aku memijakkan kaki tetap tegak berdiri

Langit sudah mulai senja

Pertanda malam segera tiba

Ingin sekali membuka lembaran saat dulu masuk waktu maghrib tiba

Anak-anak berangkat mengaji ke langgar dan musholla

Mereka mengeja a-ba-ta-tsa sampai larut malam sehabis isya'

Lalu belajar sholat dan merapatkan barisan

Habis sholat berjamaah bersama kyai

Para santri main petak umpet dan tembak-tembakan

Tak ada santri yang pulang mereka bermalam

Tidur bersama menyiapkan diri agar bisa bangun tak kesiangan


Kini desaku dipenuhi jalan beraspal

Kendaraan lalu lalang dan bunyi knalpot mengasapi orang-orang yang dirundung sesal 

Sepeda pancal dan anak-anak yang lapar

Makin asing tak terdengar

Lampu-lampu penerang di rumah-rumah seperti mengular

Antena televisi dan hp android menjadi kiblat baru

Permainan pan sampanan, pesapean, ling giling ta'al telah punah

Aku berharap engkau tetap ramah

Walaupun burung-burung enggan singgah

Lantaran pepohonan banyak yang punah


Sawah-sawah tak lagi tersisa tanaman singkong, ubi jalar, kecipir, karato' dan talas

Hanya deretan padi dan di tebingnya sesekali dijejali pohon maronggih

Bambu, pohon kelapa, pohon pisang banyak ditebangi

Berganti budidaya berteknologi

Sapi piaraan semakin langka

Karena kandang berubah garasi inova


Desaku tanah kelahiranku

Aku rindu terlelap dalam pangkuanmu

Walau engkau semakin maju

Karena penduduknya banyak bergelar strata satu


19 Agustus 2021