Makassar, SerikatNasional.id | Gerakan Pemuda Intelektual (GPI) Sulsel melakukan aksi unjuk rasa di Ditlantas Polda Sulsel, Selasa 14 September 2021.
"Mereka meminta Kanit Regident Samsat Pinrang di Copot. Karena Kanit Regident Pinrang tidak bisa mengawal Personil yang bertugas di Samsat Pinrang," ungkap Alfin Muliyono selaku Jenderal Lapangan.
Lebih lanjut Alfin sampaikan maraknya dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang terjadi di Samsat Se - Sulawesi Selatan khusunya di Kabupaten Pinrang harus menjadi perhatian serius dari pihak Ditlantas Polda Sulsel untuk melakukan monitoring evaluasi terhadap jajaranya.
"Banyak Pungutan Liar yang terjadi di Samsat Pinrang diluar dari ketentuan (PNBP) dalam pengurusan STNK seperti biaya di loket pengesahan STNK, di loket mutasi keluar dan masuk kendaraan di Samsat Pinrang, Budami Masyarakat Sumarro," jelasnya dalam bahasa daerah.
Ditlantas Polda harusnya lebih ketat dalam Monitoring jajaranya. Kasus Petugas SIM Polres Pinrang yang dikabarkan OTT terkait kasus dugaan pungli dalam pengadaan Sim B 11 Mesti di Jadikan Pelajaran.
"Kalaupun tidak ada tindaklanjut dari pihak Dirlantas Polda Sulsel untuk segera evaluasi kinerja Kanit Regident Pinrang, kami akan lakukan aksi di MAPOLDA Sulsel dan minta Kanit Regident Pinrang diganti," tegasnya.(fg)
