Jakarta-SerikatNasional.id | Dalam rangka menyambut 93 tahun Sumpah Pemuda, Gerakan Muda Visioner (GEMUVI) menggelar Webinar dengan tema “Refleksi Sumpah Pemuda: Peran Pemuda Dalam Menyukseskan Herd Immunity” pada Rabu , 27 Agustus 2021.
Webinar ini secara resmi dibuka oleh Direktur Eksekutif GEMUVI Teofilus Mian Parluhutan. Dalam sambutannya Teofilus mengajak para pemuda menghayati Sumpah Pemuda sebagai perjalanan sejarah yang sangat penting dalam membentuk jati diri bangsa.
“Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia yang datang dari berbagai macam latar belakang. Ini momen yang sangat penting, karena rasa kebangsaan ini memang sesuatu yang ada di tingkat gagasan, sifatnya abstrak, ia adalah suatu elemen yang sangat penting, punya dimensi simbolik yang sangat luar biasa. Jadi saya kira diskusi kita pada pagi hari ini bisa menerangi dimensi simbolik sebagai sesuatu yang sangat penting,” ujar Teofilus.
Pada Webinar ini Hadir 4 Narasumber Edgar Jhosua Silalahi selaku Ketua GMNI DKI Jakarta , Ronny Bara Pratama selaku Ketua KNPI DKI , Azka Aufary Ramli sebagai Sekertaris Jendral Bakornas FOKUSMAKER dan Marzuki Toekan selaku Koordinator Nusantara Pulau Jawa BEM Nusantara.
Ronny Bara Pratama selaku Ketua KNPI DKI Dalam paparan nya menyebutkan bahwa salah satu Indonesia tantangan hari ini adalah menghadapi pandemi covid-19. Maka melalui momentum Hari Sumpah Pemuda hari ini, Ronny mengajak kepada para pemuda untuk berkolaborasi dan bahu-membahu dalam mengatasi pandemi.
“Saya berharap agar dalam momentum Hari Sumpah Pemuda hari ini pemuda-pemudi di seluruh Indonesia, khususnya DKI Jakarta, bisa bersama-sama dan saling membantu dalam menghadapi pandemi,” ucap Rony Bara Pratama, Ketua KNPI DKI.
Ronny mengatakan bahwa kerja bersama-sama tersebut sejalan dengan slogan yang diusung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Jakarta sebagai kota kolaborasi. Menurutnya kolaborasi meniscayakan keterlibatan berbagai pihak, bukan hanya satu pihak, termasuk dalam menghadapi pandemi. Hal itu bukan saja menjadi tugas pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat yang di dalamnya ada pemuda.
Di lain hal Azka Aufari Ramly selaku Sekertaris Jendral Bakornas FOKUSMAKER mengatakan Dalam masa pendemi dan peran pemuda dalam membantu pemerintah dalam menuju herd immunity pemuda harus menjadi agent of solution provider (pemberi solusi).
"Alangkah lebih baiknya kita sebagai pemuda bisa membantu memberi solusi kepada pemerintah dalam penanganan persoalan pendemi baik dalam sektor ekonomi , kesehatan dan sosial," ungkap Azka.
"Fokusmaker dalam penanganan pendemi sudah banyak membuat program seperti mensukseskan program vaksinasi dengan membuat sentra vaksinasi di kampus seperti di unkrip dengan kerjasama dengan bem nusantara dan polri , memberikan pelatihan pelatihan keterampilan aplikatif , membantu gojek dengan memberikan insetif dan bantuan pembatas punggung dengan bekerja sama dengan MPR RI," tambah Azka.
Dalam paparannya Marzuki toekan selaku Kornus Jawa BEM Nusantara menyampaikan Situasi negara yg masih berperang melawan gelombang pandemic Covid 19 yg tak kunjung usai.
"Kita juga lihat upaya dan segala bentuk kerja keras pemerintah agar mencapai Hard Immunity untuk indonesia bangkit tidak berjalan mulus dan cepat sesuai target. Partisipasi dan Tingkat kesadaran yg masih rendah menjadi satu vaktor utama lmbatnya menuju Hard Immunity," ungkap Marzuki.
Marzuki juga berpendapat dengan semangat sumpah pemudah kali ini perlunya kolaborasi dan kerja sama pemudah dan mahasisw bersama pemerinta dan TNI POLRI dalam menyukseskan Vaksinasi di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini Menandakan ada harmonisai di antara pemuda dan pemerintah melakukan gotong Royong vaksinasi dengan tujuan percepatan Vaksinasi Untuk Mencapai Hard Immunity hal ini yg saya pikir penting dan produktif bagi anak muda saat ini.
"Kalau hegemoni di kalangan pemudah yg hanya duduk diam dan menunggu sambil mengkritis pemerintah di setiap kebijakan melawan pandemic Covid 19 tanpa partisipasi dan kerja sama yang baik. Anak mudah seperti itu bisa kita katakan anak muda yang tidak menginginkan perubahan di negri ini," tegas Marzuki .
Di lain sisi Edgar Jhosua Silalahi selaku Ketua GMNI DKI Jakarta memamparkan bahwa Di tengah keterpurukan pandemic Covid-19 yang berpengaruh pada perekonomian di maysarakat, peran pemuda sangat dinantikan untuk menjawab tantangan tersebut.
Pemuda sebagai salah satu komponen penggerak bangsa juga memiliki kapasitas serta mampu bertahan dan unggul dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
"Kita sebagai pemuda berharap Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan akibat pandemic Covid-19. Hal ini tak lepas dari peran pemuda untuk mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks," ungkap Edgar
Dirinya menekankan, peran pemuda dalam pemulihan ekonomi masyarakat bisa diwujudkan melalui berbagai inovasi yang dapat dikembangkan.
"Misalnya dibidang teknologi start up yang saat ini banyak digandrungi generasi millennial. Hal ini mampu menjadi factor dalam pemulihan ekonomi masyarakat," tegas Edgar
Total peserta yang mengikuti webinar ini berjumlah 318 orang yang terdiri dari para siswa, mahasiswa, dan pemuda seluruh Indonesia. Tujuan kegiatan webinar ini untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda penting nya mewarisi semangat para pemuda 93 tahun yang lalu, dimana mereka bertekad menyatukan diri untuk cita-cita proklamasi dan juga dari webinar ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomdasi yang menjadi sumbangsih generasi muda kepada pemerintah dalam penanganan pendemi.