SerikatNasional.id | Jumat (1/10) Pertanian adalah jantungnya suatu bangsa, sebagaimana Bung Karno pernah berkata bahwa Pangan adalah persoalan hidup dan matinya suatu bangsa.
Dalam momentum hari Kesaktian Pancasila, SD Islam Plus Darul Fuqoha Indonesia (SDI Plus DFI) melakukan akselerasi afektif dalam mengenalkan dan mencintai pertanian. Hal ini tegas dibuktikan dengan dilakukannya panen raya oleh siswa Kelas 1 SDI yang notabene masih berusia 6-7 tahun.
"Sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan pengembangan sistem Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) bagi para siswanya tentu menjadi konsekuensi logis untuk mendidik dengan wawasan terbarukan dan berbagai metode efektif salah satunya memperkenalkan sistem pertanian Indonesia dengan harapan siswa dapat menjiwai betapa mulianya para petani dan memupuk kecintaan pada pertanian sejak dini," pungkas Gus Iip selaku Kepsek.
Siswa tidak hanya diperkenalkan secara kognitif, melainkan lebih dari itu akselarasi afektif dengan mengajak turun langsung ke lahan pertanian salah satu petani di wilayah sekitar.
"Sebagian orang mungkin menganggap rendah profesi petani dan tidak memikirkan nasib pertanian bangsa ini. Namun berbeda dengan kami yang langsung mengajak para siswa mengunjungi petani dan lahan pertanian, serta melakukan panen secara bersama-sama. Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan para siswa pada pertanian kita," tambahnya.
Tidak hanya itu, beliaupun menerangkan akan pentingnya mempersiapkan enterpreneur petani muda agar pertanian bangsa ini semakin maju
"Secara statistik indonesia mengalami kondisi aging farmer atau membludaknya para petani tua di usia non produktif sekitar 91% atau 30,1 juta petani Indonesia merupakan petani tua (sumber??) Oleh karena itu, mengenalkan sistem pertanian sejak dini merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan secara kongkret regenerasi petani Indonesia, enterpreneur petani muda yang dapat diandalkan oleh bangsa," tutupnya.(Febri Ramdani)