Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Aipda Nurkholis Azis Ustadz dan Khotib Pemilik TPA, Bercita- cita Miliki Pondok Pesantren

SerikatNasional
2 Nov 2021, 15:30 WIB Last Updated 2021-11-02T09:33:29Z


Tulungagung-SerikatNasional.id|Di sela - sela tugasnya  sebagai anggota Korps Bhayangkara, Aipda Nurkholis Aziz, SH Bhabinkamtibmas Polsek Rejotangan Polres Tulungagung juga dikenal sebagai Ustadz dan khotib di lingkungan rumahnya di Desa Banjarrejo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.



Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, SH, SIK, MH,  mengapresiasi keaktifan dan inovasi yang telah dilakukan oleh anggotanya yang satu ini.



Bukan hanya bekerja melindungi dan mengayomi masyarakat, Polisi yang satu ini juga dikenal sebagai Khotib, Ketua Ta'mir Masjid dan pemilik Tempat Pendidikan Alquran (TPA).



Hal tersebut disampaikan AKBP Handono saat mengunjungi rumah sang Ustadz Aipda Nurkholis Aziz yang dijadikan tempat pendidikan Alquran bagi puluhan santri – santriwati, pada Senin (01/11/2021) siang.



Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengucapkan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Aziz dan berharap agar kegiatan seperti ini dipertahankan dan ditingkatkan lagi.



"Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya, terus pertahankan dan tingkatan untuk berbuat hal hal baik seperti ini, mudah mudahan apa yang dilakukan Aipda Aziz dapat di tiru Anggota yang lain," ujar Kapolres.



Dihadapan santri yang mengikuti pendidikan di TPA yang dikelola Aipda Nurkholis Aziz, Kapolres Tulungagung juga berpesan agar santriwan dan santriwati sungguh- sungguh dalam belajar sebab puluhan tahun lagi, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa.



"Dua puluh tahun mendatang,  kalian ini para santri akan menjadi generasi penerus Bangsa, maka menuntut ilmu itu wajib dilakukan dengan sungguh sungguh," lanjut Kapolres.  didepan para santri - santriwati.



Sementara itu kepada tim liputan, Ustadz Aziz mengatakan sejak tahun 2019 yang lalu dirinya sudah mulai aktif mengisi Khotbah Shalat Jumat di lingkungannya.



“Saat itu saya ditawari untuk mengisi pas Jumat wage tahun 2019, ya saya jalani saja,” terangnya.



Tidak hanya menyampaikan pesan pesan keagamaan, dirinya juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk bersama sama menjaga keamanan ketertiban di masyarakat serta pesan untuk menerapkan 3M di masa pandemi seperti ini.



Jika selama ini khotbah sholat jumat disampaikan dengan menggunakan bahasa jawa, dirinya memilih menggunakan bahasa Indonesia dengan alasan agar lebih mudah diterima oleh generasi milenial.



“Kalau khotbahnya pake bahasa Indonesia mas, kalau yang pakai bahasa jawa itu biasanya yang sudah senior, kalau saya pakai bahasa Indonesia, selain itu biar lebih mudah ditangkap pesannya sama generasi muda,” jelasnya.



Sementara itu disinggung terkait kesiapan menjadi Khotib ustadz Aziz menyampaikan tidak ada persiapan khusus yang ia lakukan sebelum memberikan khotbah Sholat Jumat, sebelumnya ia meminta  ijin dulu kepada pimpinan kemudian bersiap datang ke masjid lebih awal, dan selanjutnya mempersiapkan diri untuk menyampaikan khotbah Jumatnya kepada jamaah di masjid tersebut.



Kini setelah menjalani perannya sebagai khotib di masjid, bapak tiga anak ini mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar untuk menjadi Ketua Ta'mir Masjid Baitul Fattah yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.



"Kalau kegiatan di masjid ya jamaah rutin terus pengajian rutin malam minggu dan kuliah subuh setelah sholat subuh, 2 kali seminggu itu ruin kita lakukan, " ucapnya.



Kesibukannya diluar kedinasan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, bahkan bersama dengan istrinya telah memiliki lebih kurang 30 santri untuk belajar Iqro hingga hafalan Alquran.



“Yang ngaji anak anak SD hingga SMP. Awalnya yang belajar ngaji di rumah saya satu anak, terus anak tersebut ngajak temannya terus ngajak lagi gitu akhirnya semakin banyak yang ikut," lanjutnya.



TPA yang berdisi sejak setahun yang lalu tersebut kini dikelola bersama sang istri, Siti Nur Azizah dibantu dua ustadzah.



Harapan sang ustadz aziz sangat sederhana, yakni ingin berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya dengan mengajar membaca tulis dan hafalan Alquran masyarakat sekitar.



"Harapannya ya biar bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, saya bisanya hanya itu, istri saya juga bisanya memberikan itu ya sudah kita berikan kepada masyarakat, siapa tau nanti bisa menjadi Pondok Pesantren," pungkasnya.(im)