SERIKATNASIONAL.ID|Pengurus Komisariat Cabang (Komcab) Pemuda katolik Samarinda mengaku sangat kecewa atas sikap yang diambil oleh Komisariat Daerah (Komda) Kaltim yang tidak taat aturan dalam mengikuti arena kongres Nasional Pemuda Katolik yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/11) hingga Minggu (14/11) mendatang.
Kekecewaan tersebut muncul karena tidak adanya koordinasi yang baik oleh Komda Kaltim kepada Komcab Samarinda atas kegiatan kongres tersebut.
Ketua Komcab Pemuda Katolik Kota Samarinda, Claudius Vico mengatakan sikap Komda Komda Kaltim menunjukkan bukti kecacatan prosedur dalam organisasi apalagi menuju arena kongres Nasional.
Seharusnya, kata dia, sebelum menuju arena kongres pengurus Komda perlu ada koordinasi dengan pengurus Komcab sebagai salah satu penyumbang suara sah dalam forum kongres tersebut.
"Saya selaku Ketua Komcab Samarinda tidak pernah dikomunikasikan soal ini. Artinya kami dilangkahi dan sama sekali tidak dihargai. Undangan pun tidak pernah kami terima. Lantas apa yang mereka bawa? Jelas sikap seperti ini tidak elok dan sama sekali tidak menghargai kami yang selama ini bekerja tulus untuk membesarkan organisasi," kata Viko sapaan akrabnya, Kamis (11/11/2021) kemarin.
Menurutnya, meski kegiatan kongres tersebut dilaksanakan secara hibrid dengan delegasi peserta yang jumlahnya terbatas, namun secara tegas hal itu, ia katakan sangat melanggar etika organisasi sebagimana yang telah diatur dalam AD/ART organisasi.
"Komunikasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah organisasi guna mewujudkan berjalannya roda kepengurusan yang efektif. Namun jika unsur itu sudah dicoreng, maka tak heran jika dalam suatu kepengurusan organisasi dapat terpecah belah," tegasnya.
Menurutnya, dalam menentukan nahkoda organisasi tentu sangat diperlukan pertimbangan dan kesepakatan bersama, hal tersebut guna menjaga nama baik organisasi kedepannya.
"Ini bukan hanya berbicara bagaimana pertarungan untuk memilih Ketua Umum, tapi di sini kita sama-sama belajar bagaimana menghargai prosedur yang ada. Karena komunikasi itu juga sangat penting," terangnya.
Untuk itu, dirinya menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Komda Kaltim Karena berpotensi terjadinya perpecahan dalam internal organisasi.
Ia juga mengaku hingga saat ini masih menunggu klarifikasi yang jelas dari Komda Kaltim atas keputusan yang diambilnya itu.
"Jika di kemudian hari terdapat temuan administrasi yang disalahgunakan dan merugikan Komcab Samarinda, maka kami tak akan segan-segan menindaklanjuti temuan itu," tegasnya.
Sementara Pengurus Komda Kaltim,Silvester Hengki membenarkan tudingan tersebut.
Ia mengaku, persoalan tersebut tengah menjadi perdebatan serius di internal pengurus Komda.
"Benar yang telah disampaikan, bahkan kami juga sedang membahas hal ini," akunya.
Ia menerangkan, keputusan yang diambil oleh ketua Komda merupakan salah satu pelanggaran etika organisasi sebagimana yang diatur dalam AD/ ART.
Bahkan pihaknya sangat menyayangkan sikap ketua dan sekertaris yang seharusnya menjadi cerminan organisasi justru melakukan hal yang tidak terpuji sebab mengangkangi aturan organisasi yang menjadi pedoman.
"Sikap seperti ini tidak bisa dibiarkan sebab akan cenderung merusak marwah organisasi Pemuda Katolik, demi menjaga nama baik organisasi dan Umat katolik kami ditataran pengurus komda kaltim juga akan melakukan Evaluasi lintas pengurus," tegasnya.(Iswanto)