Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

Minggu, 6 Apr 2025
MH Said Abdullah: Indonesia Perlu Dorong WTO Sehatkan Perdagangan Internasional   Tingkatkan Kualitas Pelayanan Ke Ibu Hamil, USG di Puskesmas Pragaan Sudah Uji Fungsi    Tabungan Qurban BPRS Bhakti Sumekar, Bagi hasil tabungan Setara dengan Deposito 1 Bulan    Kapolres Sumenep Tinjau Arus Mudik di Pelabuhan Cangkarman, Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Pemudik   BPRS Bhakti Sumekar PERSERODA mengucapkan selamat Idul Fitri 1446 H   Pemerintah Desa Aeng Panas Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M   Gema Takbir Idul Fitri 1446 H, Wabup Sumenep Sampaikan Hal Penting Ini Pada Ribuan Warga    Wujudkan Rasa Aman di Bulan Ramadhan, TNI-Polri Gelar Patroli Gabungan di Kabupaten Sumenep   Polres Sumenep Gelar Apel Pengamanan dan Siaga Malam Takbiran   Sinergitas TNI–POLRI, Polres Sumenep dan Kodim 0827 Kompak Bagi Takjil  

Iklan

Ketua DPR RI Dr.(H.C) Puan Maharani Panen Padi Bersama Masyarakat Di Banyuwangi

SerikatNasional
12 Nov 2021, 16:39 WIB Last Updated 2021-11-12T09:40:22Z

 


SERIKATNASIONAL.ID |Ketua DPR RI Puan Maharani ikut memanen padi bersama petani di Banyuwangi, Jawa Timur. Ia pun mendorong agar kegiatan pertanian dijadikan salah satu bentuk pariwisata.



Puan memanen padi bersama 7 petani perempuan di Dewi Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jumat (12/11/2021). Ia didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta jajaran DPR RI.



Saat memanen padi, Puan tampak berdialog bersama petani mengenai persoalan pertanian di Banyuwangi. Di Dewi Rembang, padi yang ditanam berjenis inpari 32 (padi hibrida) dengan luas lahan sebesar 3 hektar.



“Sawah di Desa Banjar, Dusun Rembang, kecamatan Licin ini adalah bukti nyata bahwa kegiatan pertanian kita itu memiliki potensi besar untuk dijadikan agrowisata,” kata Puan,



Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengatakan, persawahan di Licin memperlihatkan bagaimana proses mengolah tanah hingga panen bisa menjadi atraksi wisata yang bagus. Oleh karenanya, Puan mendorong pertanian di daerah lain bisa menjadikan kegiatan tani di Licin ini sebagai contoh.



“Agrowisata seperti ini bisa menjadi keunggulan pariwisata Indonesia karena kita memilki banyak lahan pertanian dan perkebunan,” tuturnya.



Puan pun memuji masyarakat Banyuwangi yang solid menjadikan kegiatan pertanian sebagai hal membanggakan. Ia menyebut, upaya masyarakat Banyuwangi melestarikan kebudayaan patut diacungkan jempol.


“Kegiatan di sini dilakukan dengan semangat gotong royong, kolaborasi dengan petani. Tanam sama-sama, panen sama-sama, produktivitas naik, juga mengangkat tradisi lokal bagaimana membajak tanah, dan menanam,” ucap Puan.



“Tapi masyarakat Banyuwangi juga terbuka dengan perkembangan zaman, melakukan pertanian modern menggunakan transplenter rice. Artinya petani di agrowisata bukanlah penonton tapi pelaku,” lanjut mantan Menko PMK itu.



Usai memanen, Puan lalu memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Banyuwangi. Kepada Kelompok Tani, ia memberikan hand tractor, pompa air dan sprayer.



Kemudian untuk Kelompok Difable, Puan memberikan 50 kursi roda, 25 alat bantu dengar, 10 tongkat elektrik dan sembako yang akan didistribusikan oleh Pemkab Banyuwangi. Puan juga memberi bantuan untuk 3 orang pelajar berupa laptop, tools kit, dan sarana video kreatif.



Tak hanya itu, sebanyak 215 paket diberikan sebagai santuan untuk janda-janda korban Covid-19. Puan juga memberikan santunan kepada 200 anak yatim-piatu korban Covid-19, yang dilakukan secara simbolis.



“Semoga sedikit bantuan ini dapat meringankan beban warga. Kehadiran saya di sini pun sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat. Apabila ada permasalahan, kami akan bantu mencarikan solusinya,” tutup Cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.