Serikatnasional.id |Hari ini (25/11/2021) Madrasah Raudlatul Iman Gadu Barat Ganding Sumenep yang diprakarsai oleh OSIS dan PANDAWA Raudlatul Iman menyelenggarakan Refeksi Hari Guru Nasional yang dikemas dalam format lesehan bertajuk "SMALL SUMMIT : DOA-DOA UNTUK GURU" bertempat di Aula Al-Mufid MA Raudlatul Iman Gadu Barat Ganding Sumenep.
Selain siswa-siswi MTs, MA dan SMK, hadir juga Majelis Kyai, Dewan Nyai, jajaran Kepala Satuan Pendidikan dan dewan guru. K. Sahli Hamid, M.Pd.I ketua Yayasan Raudlatul Iman hadir sebagai pembicara mengungkap pentingnya mengabdi dan mendoakan guru-guru yang telah berjasa dalam kehidupan seseorang menuntun ke jalan kebahagiaan.
"Rasulullah SAW begitu peduli dengan guru (orang yang punya keahlian) sampai mereka diperlakukan dengan terhormat meski sebagai tawanan perang untuk mengajari para sahabat dalam keahlian tertentu, demikian juga Sayyidina Ali RA menyatakan bahwa, 'saya adalah pelayan seseorang meskipun memberitahu satu huruf saja' bahkan Rasulullah SAW pernah menghormati seorang anak kecil yang pernah menjelaskan bahwa untanya mau melahirkan" tuturnya.
Masih menurut beliau, Jenderal Tentara Jepang ketika negaranya dibom bardir tentara sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki sangat optimis negaranya bangkit karena masih menyisakan guru. Terbukti sampai sekarang Jepang menjadi ikon kemajuan teknologi. Dengan gaya khasnya disertai jok-jok segar, beliau bertutur dengan bahasa yang mudah difahami "Orang hebat melahirkan karya hebat, tetapi orang hebat dididik seorang guru yang hebat pula" terangnya berfilosofi. Selain itu, sebagai wujud balasannya adalah meneruskan kebaikan-kebaikan guru dan mencintai keluarganya dan kenalan merupakan bagian dari doa.
Yang menarik kegiatan Hari Guru Nasional itu diisi dengan pembacaan puisi dari jajaran pengasuh dan senandung pujian dimulai dari K. Ali Mufti Hamid, K. Hamdi Hamid dengan puisi berbahasa Madura, K. Shidqi Hamid dengan sentuhan batinnya, kemudian Kepala MA Ust Imam, S.Pd. dan Ust Ach. Rodi berikut perwakilan dari siswa dan siswi sebagai pemenang lomba cipta puisi sekaligus pemberian penghargaan kepada santri yang menjuarai lomba cipta puisi yang bertema Cinta dan Pengorbanan Guru.