Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri Tangkap Pengusaha Sembako Yang Terduga Teroris Di Sumenep

SerikatNasional
10 Nov 2021, 06:19 WIB Last Updated 2021-11-10T02:15:02Z


Sumenep-SerikatNasional.id|Densus 88 Anti-teror Mabes Polri tangkap pengusaha sembako di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terduga teroris. Pasalnya pengusaha sembako berinisial MA yang tinggal di Desa Kolor, Kecamatan Kota ditangkap dirumahnya.



Densus 88 mengamankan busur panah dan beberapa buku. Sedangkan Penggeledahan berlangsung sekitar 3 jam dengan penjagaan ketat dari polisi bersenjata lengkap.



AKP Widiarti mengaku tidak bisa memberikan statement apapun terkait penggeledahan yang dilakukan Densus 88.pihaknya mengaku membantu pengamanan yang dilakukan Densus.



“Cuma melakukan pengamanan aja. Ini nanti langsung ke Jakarta. Jadi kita di Polres Sumenep tidak bisa memberikan statement apapun. Kita di sini cuma membantu pengamanan aja apa yang dilakukan oleh Densus,” jelas Humas Polres Sumenep, Selasa (9/11/2021).



Sedangkan, Penggeledahan disaksikan Kepala Desa Kolor, Novandri Pra Setiawan. Busur panah serta beberapa buku diamankan Densus 88.



“Kami dari pihak desa hanya menyaksikan dari pihak polres untuk menggeledah rumah MA. Yang lebih tahu persis Pak Ketua RT ya. Yang saya tanyakan baik orangnya MA,” ungkap kades.



Menurut Novandri, pengusaha sembako yang terduga Teroris itu memang jarang keluar rumah. Dan terduga memiliki beberapa busur panah.



“Sepengetahuan kami ada busur panah tidak tahu berapa jumlahnya. Seingat saya tiga. Ada buku-buku juga mungkin itu,” kata Novandri.



Novandri menambahkan, terduga teroris sudah diamankan oleh Densus 88 sebelum penggeledahan dilakukan. Saat penggeledahan, dalam rumah ada seorang perempuan yang merupakan istri MA.



Menurut informasi dari warga sekitar, MA adalah pengusaha sembako yang sering mengirim sembako ke kepulauan di Sumenep. 



“Info yang saya terima tadi ditangkap di luar rumah. Persisnya di mana saya kurang tahu,” pungkas Novandri.