JOMBANG - Infrastruktur yang menyerap anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021 yang dialokasikan untuk pekerjaan pembangunan unit usaha Bundes yang berada di Desa Brodot Kecamatan Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang Jawa Timur, layak jadi sorotan publik, baik dari masyarakat maupun aktivis lainnya.
Pasalnya, dalam keterangan papan prasasti proyek telah disebutkan, bahwa nilai anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut sebesar Rp 153.000.000 (seratus lima puluh tiga juta rupiah) dengan volume pekerjaan 1,2m x 18,8m x 22,3m bertempat di Dusun Delik Blok 13 dan dikerjakan oleh TPK Desa.
Dari keterangan volume tersebut, baik dari pekerjaan tembok penahan urugan dan urugan tanah yang dikerjakan, berapa analisa harga satuan (HSPK TA. 2021), untuk pekerjaan pasangan batu kali dan berapa analisa harga satuan urug tanah, yang sudah dibuat oleh Kaur Perencanaan Desa Brodot dalam membuat Estimate Engineering (RAB)?.
Saat awak media cek serta tinjau lokasi, terpantau bahwa bahan material urug yang dipakai juga disinyalir tidak sesuai dengan spek yang diperuntukkan pada jenis tanah urugnya, sebab, tanah itu tanah jenis trass yang banyak gumpalan besar - besar, dan ada beberapa lapisan atas memanfaatkan gragal bekas bongkaran. Senin (21/02/2022).
Untuk mengetahui dan memastikan adanya kejanggalan pada paket pekerjaan pembangunan unit usaha Bumdes tersebut, awak media mencoba menggali keterangan kepada narasumber, dan berpesan kepada media agar namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan, dan mengatakan.
"Bangunan Bumdes Dusun Delik itu belum lama selesainya kok, dan setau saya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak Desa" tutur narasumber pada media.
"Tapi yang jadi pertanyaan kebanyakan warga, dari total anggaran yang digelontorkan sampai ratusan juta rupiah, tetapi hanya sebatas penahan batu kali dan urugan saja pekerjaan yang direalisasikan" ucapnya.
Dari jumlah total anggaran yang digelontorkan pada pekerjaan unit usaha Bumdes sebesar Rp 153 juta rupiah, dirasa tidak sesuai dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan.
"Saya tidak begitu paham sama bangunan mas, tetapi kalau dilihat dari nilai Anggarannya dengan pekerjaannya diduga terlalu kebesaran nilai yang diperuntukkan, tapi kembali lagi, itu semua Desa yang mengerjakan" tanya narasumber.
"Jika dilihat dari total volume yang dikerjakan oleh Desa, pembangunan usaha Bumdes itu saya rasa 100 juta rupiah sudah selesai dengan kualitas bagus" tambahnya.
Untuk mencari keseimbangan berita terkait kejanggalan yang ditemukan, awak media mencoba mengkonfirmasi Kades Brodot Fatchan Aschori via pesan WhatsApp, dan Kades menanggapi dengan singkat kepada media, Senin (21/02/2022).
"Waalaikumsalam, Monggo mas jawanya, (ya mas silahkan)" kata Kades Brodot.
Saat disinggung terkait apakah urugan tanah dilakukan pemadatan dan berapa analisa harga satuan untuk pekerjaan pasangan batu kali dan Urugan, dan juga kapan selesai pekerjaan itu, tetapi tidak ada jawaban maupun penjelasan dari Kades.
Dari data yang sudah dihimpun oleh awak media, bahwa paket pekerjaan pembangunan unit usaha Bumdes Desa Brodot layak disoroti publik, pada dugaan nilai anggarannya telah di Mark Up.
Dan sampai berita ini diunggah, awak media terus berupaya menggali informasi dari narasumber lainnya dan terus mengkonfirmasi kepada Pemdes Brodot, dan proyek unit usaha Bumdes masih misterius dan tertutup untuk publik terkait nilai harga satuannya. (hdk).