Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Sekjen GMNI: Gagasan Gus Yaqut Bukti Beliau Menteri Semua Agama

@SerikatNasional
27 Feb 2022, 15:38 WIB Last Updated 2022-02-28T15:09:37Z

 

Sujahri Somar, Sekretaris Jenderal DPP GMNI


JAKARTA - SE Menag terbaru terkait pengaturan Pengeras Suara, masih terus dipolemikkan. Esensi SE pada dasarnya bermaksud pengharmonian cara Beragama di tengah era disrupsi. Sujahri Somar, Sekretaris Jenderal DPP GMNI saat dikonfirmasi mengenai perkembangan SE tersebut, menuturkan:



"SE ini bukan barang baru, kan dari tahun 2018 sudah ada. Itu pun kelanjutan dari tahun 78. Mestinya kita berprasangka baik dengan Menteri Agama saat ini. Sebagai seorang Muslim, saya kira gagasan Gus Men ini membuktikan bahwa beliau benar-benar sebagai Menteri semua Agama," jelas Sekjen yang akrab disapa Bung Sujahri. 



Polemik ini, makin meruncing akibat redaksi kalimat dalam video yang tengah beredar luas di media sosial. Mengenai hal tersebut, Bung Sujahri menambahkan:



"Redaksi itu kan sudah jelas, hanya Aku lihat ada yang sengaja mengedit dan memviralkannya. Coba dilihat, di mana letak Gus Yaqut menyamakan Azan dengan Suara Anjing? Kan tidak ada, itu kalau misalkan video lengkapnya kita tuliskan dengan kaidah Bahasa Indonesia yang tepat, maka ada namanya oase atau tanda koma, misalnya pada struktur kalimat. Saya kira teman-teman media pasti lebih paham. 



Jadi, redaksi pertama justru menerangkan maksud SE, kemudian redaksi kedua oase mencontohkan konteks Suara dengan Mayoritas bukan Islam, dan redaksi oase selanjutnya Gus Yaqut menjelaskan contoh paling sederhana tentang suara Anjing. Loh, mengapa biasa dibuat blunder dari redaksi pertama langsung loncat ke redaksi terakhir? Pastinya mau menyudutkan, melakukan simplifikasi terhadap redaksi utuh dalam video itu," terang Sekjen GMNI asal Maluku ini. 



"Situasi ini ada hikmahnya tersendiri, salah satunya jadi bahan evaluasi bagi kita semua, Literasi Digital masih perlu terus digaungkan, Pemerintah sudah harus melakukan edukasi yang tepat sasaran dari program-program edukasi cerdas bermedsos yang sudah dilakukan. 



Apalagi kita semakin menuju Revolusi 5.0, era dimana Fisik dan Digital semakin rekat. Indonesia, dengan Pancasila, dengan Adat, Adab Nusantara harus lebih siap. Mungkin ke depan, akan ada lagi fenomena serupa dengan latar berbeda, kita mesti siap," tutup Sekjen GMNI, Sujahri Somar.(Fitrah)