PAMEKASAN-Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan menilai Pemkab gagal menangani tambang ilegal di Pamekasan, sehingga mengakibatkan banjir yang tidak berkesudahan.
Ketua Umum, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan selama ini kurang serius menangani banjir.
"Salah satu penyebab banjir di kabupaten Pamekasan itu adalah ketidakberanian pemerintah untuk menutup dan menertibkan tambang ilegal yg ada di Pamekasan," ujarnya.
Diketahui, bahwa tambang yang tidak mengantongi izin (Ilegal) sebanyak 221 titik.
Lutfi, begitu sapaan akrabnya menyampaikan bahwa pemerintah seharusnyabtidak hanya menyelesaikan di hulu tapi juga hilir.
"Seharusnya pemerintah di dalam menangani banjir tidak hanya pada konteks hilir seperti pelebaran dan pengerukan sungai. Tetapi juga hulu, seperti perusakan lingkungan seperti maraknya tambang iligal itu harus di tertibkan dan di tindak, sehingga solusi yg di berikan seimbang antara hulu dan hilir," pungkasnya.(tfq)