SUMENEP - Acara Bahtsul Masail dan Multaqo Bu Nyai Nusantara dan Muslimat NU se-Jawa Timur yang dipusatkan di aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Jum’at (04/03/2023).
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Sumenep, Ny Hj Dewi Khalifah menuturkan Pondok Pesantren Annuqayah Gukuk-Guluk merupakan pesantren tertua di Kabupaten Sumenep. Iapun mengakui bahwa dirinya termasuk sebagai alumni.
Mengawali sambutannya , orang nomor 2 di Kabupaten Sumenep menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah (Pemkab) Sumenep, ahlan wa sahlan bihudurikum. Bagi pelancong lewat jalur tengah, pasti melewati Kecamatan Guluk-Guluk yang berbatasan dengan Kecamatan Pakong, Pamekasan.
"Kalau berkunjung ke Sumenep, kurang lengkap jika tidak nyekar ke Asta Tinggi dan Sayyid Yusuf Talango serta mencicipi kaldu kokot,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sumenep berharap putusan bahtsul masail menjadi ilmu yang bermanfaat dan bekal berdakwah bagi ibu-ibu nyai.
Katanya, salah satu poin yang dibahas dalam sidang ini adalah cuti iddah bagi pekerja. Poin tersebut pernah kami alami saat berkampanye tahun lalu. Bayangkan, harusnya kami mensosialisasikan visi misi pada masyarakat, kami terkendala dengan masa iddah.
"Poin ini harus ditambah bahasannya agar orang-orang yang mencalonkan diri di eksekutif dan legislatif terhindar dari fitnah dan peluru yang mematikan calon. Semoga problem ini dibahas agar menjadi pegangan bagi para calon,” harapnya.
Selain itu, bahtsul masail harus mengupas fenomena-fenomena kekinian yang nantinya menjadi solusi bagi warga NU di akar rumput.
“Mudah-mudahan putusannya menjadi pegangan dalam menghadapi benturan di kalangan warga NU,” ucapnya.
Ia juga mengajak kaum perempuan untuk mendidik anak dengan baik.
“Mari kita didik sama-sama anak-anak kita dengan baik. Karena masih ada yang percaya pada hoax daripada perkataan orang tuanya sendiri. Ingat, anak-anak saat ini mudah terpengaruh pada media sosial,”tutupnya.(RED)