Pematangsiantar-Sebagai bentuk perhatian dan kecintaan mahasiswa untuk Kota Pematangsiantar, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar melakukan diskusi publik dengan mengangkat topik “Pemimpin Baru: Tantangan dan Peluang Dalam membangun Kota Pematangsiantar”.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh staft ahli Walikota Pematangsiantar Dra. Heppy Oikumenis Daely yang juga menjadi keynote speaker di Gedung Pemuda, Kota Pematangsiantar pada Kamis (3/2/2022).
Beberapa narasumber lain dalam diskusi ini yaitu Timbul Lingga sebagai ketua DPRD Pematangsiantar, Alboin Samosir selaku Presidium Gerakan Kemasyarakatan (PGK) Pengurus Pusat PMKRI, Hendra Simanjuntak, M.Pd selaku Ketua GAMKI Pematangsiantar, Parlin Sipayung, M.H mewakili Rektor Universitas Simalungun dan dimoderatori oleh Toni Simanjorang selaku Presidium Pengembangan Organisasi (PPO) PMKRI Siantar.
Dalam diskusi, Timbul Lingga menyampaikan DPRD Siantar siap berkolaborasi dengan pelaksana tugas (Plt) Walikota Siantar agar mampu memberikan warna baru di Kota Siantar.
"Secara tugas, DPRD berfungsi sebagai pembuat aturan, anggaran, dan fungsi pengawasan. Kita sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan eksekutif yang dalam hal ini pemerintah Kota Pematangsiantar,"
"Kita mengharapkan Ibu Plt. Wali Kota dapat memberikan warna baru. Yang terpenting kita mempunyai komitmen yang sama dalam membangun Kota Pematangsiantar,” ujarnya.
Sementara itu, staf ahli Walikota Pematangsiantar menyampaikan beberapa poin penting yang akan dilaksanakan Susanti Dewayani kedepan.
"Beberapa poin yang menjadi fokus utama di kepemimpinan Ibu dr. Susanti Dewayani, S.pA yaitu soal pendidikan dan kesehatan maka kami dari pemerintah sangat mengharapkan ide-ide atau gagasan dari organisasi mahasiswa, yakni dari PMKRI Cabang Pematangsiantar," ungkapnya
Mewakili PP PMKRI, Alboin Samosir menyampaikan perlu dilakukan transparansi dalam hal pembuatan peraturan daerah dan melibatkan publik.
"Kebanyakan peraturan yang dibuat sangat minim partisipasi publik, hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Maka perlu keterlibatan masyarakat luas dalam setiap kebijakan," ungkap mahasiswa pasca sarjana jurusan Fisipol Universitas Indonesia ini.
Ketua GAMKI Pematangsiantar menyebutkan, pemerintah Kota Pematangsiantar seogiaya mampu memanfaatkan apa yang menjadi keunggulan kota ini.
"Kalau bicara Kota Pematangsiantar, kita bisa ibaratkan seperti Kota Yogyakarta. Ini harus dimanfaatkan pemerintah kita, kota Siantar inikan sebagai persinggahan, jadi kita harus manfaatkan peluang itu,” ungkap Hendra.
Hal demikian juga dikatakan Parlin Sipayung, ia menyampaikan untuk mengembangkan kota Siantar harus memanfaatkan semua peluang salahsatunya adalah peran mahasiswa.
"Saya apresiasi PMKRI yang langsung merespon kepemimpinan baru di Kota Pematangsiantar, kita sebagai mahasiswa harus berpikir cepat, dan harus bisa menjadi orang yang memotivasi mahasiswa-mahasiswi lainnya," jelasnya.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar Edis Galinging mengungkapkan dalam sambutannya merindukan wadah atau tempat anak-anak muda untuk mengembangkan bakatnya.
"Kita sebagai orang yang berstatus mahasiswa berpikir, sudah saat ini di kepemimpinan yang baru saat ini, yaitu di era Ibu dr. Susanti Dewayani, S.pA memikrkan bagaimana cara mewujudkan hadirnya Universitas Negeri di Kota Pematangsiantar,"
"Selain memajukan dunia pendidikan juga akan berdampak dalam memjukan perekonomian masyarakat," pungkas Edis.(*)