SUMBAWA BESAR - Aliansi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumbawa dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sumbawa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati Sumbawa menjelang satu tahun program unggulan masa kepemimpinan bupati Kab. Sumbawa Drs H Mahmud Abdullah dan wakil bupati Novi Dewi Noviani SPd MPd atau biasa di sapa pasangan Mo-Novi pada, Senin (14/03/2022) pagi.
Kordinator umum (Kordum) aksi demonstrasi, M Arif Rahman, menyampaikan dalam orasinya bahwa meningkatnya Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Sumbawa tahun 2022 belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa.
"Atensi khusus, telah terjadi peningkatan APBD sebesar 7,49% pada tahun 2022. Sebelumnya, tahun 2021 berjumlah Rp. 1,76 triliun dan pada tahun 2022 berjumlah Rp. 1,79 triliun," jelasnya.
Ia juga menuntut Pemkab Sumbawa untuk segera merealisasikan APBD tahun 2022 untuk menyelesaikan persoalan-persoalan krusial di wilayah Sumbawa.
Di kesempatan yang sama, Kordinator Lapangan, Beni Irawan, menyampaikan dalam orasinya, bahwa Pemkab Sumbawa belum mampu menyelesaikan persoalan banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa.
"Untuk segera merealisasikan janji-janji politik khususnya persoalan banjir yang terjadi di Kampung Irian dan Kampung Jawa saat musim hujan," tegasnya.
Ketua PC IMM Sumbawa, Zikrullah, menjelaskan bahwa pelayanan air bersih oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sumbawa kurang optimal.
"Pelayanan air bersih dari tahun ke tahun selalu bermasalah, masyarakat mengeluh karena air sering macet," ucapnya.
"Konflik internal PDAM di duga sebagai salah satu pemicu pelayanan PDAM menjadi kurang optimal," jelasnya.
Ketua DPC GMNI Sumbawa, Dendi Muhazan, menjelaskan bahwa 10 program unggulan Mo-Novi sesuai janji politik salah satunya melakukan pembenahan drainase atau saluran irigasi untuk segera di tuntaskan.
"Mengutip laporan Badan Anggaran (BANGGAR) DPRD Kabupaten Sumbawa tahun anggaran 2022, berdasarkan rasionalisasi anggaran mengusulkan kepada Pemda pada point nomor 4 hurup d, memfokuskan memenuhi ketersediaan layanan dasar, salah satunya yaitu pembenahan layanan irigasi," ucapnya.
Ia juga mempertegas kembali realisasi program tersebut dalam aksi satu tahun kepemimpinan Mo-Novi ini.
"Kami meminta Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa serta OPD terkait untuk melakukan kajian teknis di wilayah Kampung Jawa dan Irian," tegas Dendy.
Adapun tuntutan dari masa aksi adalah sebagai berikut:
1. Menuntut Bupati Sumbawa bergerak cepat untuk melakukan penyelesaian terkait
kasus masalah banjir yang terjadi dari tahun ke tahun di wilayah perkotaan
diantaranya di Kampung Jawa, Kampung Irian dan lain lainnya.
2. Mendorong Bupati Sumbawa untuk bergerak cepat dalam melakukan penyelesaian terkait tentang pembenahan pada sektor irigiasi (drainase).
3. Menuntut Bupati Sumbawa untuk melakukan peninjauan kembali terkait sistem kelola tata ruang perkotaan.
4. Menuntut Bupati Sumbawa untuk mengoptimalkan pelayanan dalam memastikan kelancaran distribusi air bersih yang terjadi di beberapa titik di sekitaran kota
Sumbawa.
5. Bupati Sumbawa melakukan evaluasi terkait kinerja Direktur PDAM terkait persoalan distribusi air bersih.
6. Copot Direktur PDAM apabila persoalan macetnya pelayanan air bersih tidak segera
di selesaikan.
Massa aksi di terima oleh Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd, M.Pd di dampingi oleh Sekda Sumbawa Drs H Hasan Basri MM, Kadis PUPR Kab Sumbawa Dian Sidartha, ST, MT. Untuk memberikan penjelasan atas apa yang menjadi tuntutan.
Dalam pertemuan tersebut massa aksi belum puas atas apa yang di sampaikan oleh Wakil Bupati Sumbawa dan menyatakan tetap berada pada garis vertikal dan akan mengawal progres pembangunan di Kab Sumbawa sesuai dengan isi tuntutan massa aksi. (ham/red)