Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Kajian Survei Minyak Goreng DPC GMNI Samarinda

@SerikatNasional
21 Mar 2022, 21:05 WIB Last Updated 2022-03-21T14:06:08Z

 


SAMARINDA - Perlu kita ketahui bahwa beberapa waktu ini, telah terjadi fenomena kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng diseluruh Indonesia. Hal disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang memutuskan mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar dengan mencabut kebijakan HET (Harga Eceran Tertinggi) dan juga minyak goreng kemasan hal ini mengakibatkan tidak ada lagi standar harga yang menjadi patokan pasar dalam melakukan transaksi jual-beli kepada konsumen, hal ini juga berimbas kepada terjadinya kelangkaan sehingga mengakibatkan harga minyak goreng melambung tinggi.


Imbas dari adanya hal itu membuat masyarakat dari berbagai wilayah indonesia khususnya lapisan masyarakat menengah kebawah sulit memperoleh ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan primer, sehingga hal ini juga memicu adanya permasalahan yang dialami masyarakat tidak hanya pembeli saja tetapi pedagang merasakan dampak salah satunya adalah terbatas nya supply yang diperoleh  pedagang untuk di perjual-belikan kepada konsumen, hal ini juga memicu adanya permasalahan lain yaitu adanya penimbunan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan harga melambung tinggi akibat dari peristiwa tersebut.


Terkhusus di  Kalimantan Timur juga merasakan dampak dari adanya fenomena kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, perlu diketahui bahwa Kalimantan Timur sendiri merupakan salah satu produksi penghasil minyak sawit terbesar, seperti kita ketahui bahwa 95 Perusahan sawit yang sudah beroperasi di Kalimantan Timur, dan hal ini menjadi sebuah kontradiksi mengapa Kalimantan Timur merasakan imbas dari adanya kenaikan dan kelangkaan Minyak Goreng tersebut.


Kota Samarinda merupakan salah satu yang juga merasakan dampak dari adanya fenomena - fenomena ini.Dalam hal ini GmnI Cabang  Samarinda ber-inisiasi melakukan survei & merespon adanya kelangkaan dan kenaikan harga minyak khususnya di daerah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, dengan melakukan pendataan di-11 Pasar Tradisional Kota Samarinda, Selain itu juga GmnI Samarinda melakukan Survei disalah satu Wilayah Kecamatan di Kota Samarinda yaitu wilayah Kecamatan Samarinda Ulu.



Berdasarkan hasil Survei yang dilakukan di 11 Pasar Tradisional di kota samarinda, Pada Tanggal 14-17 Maret 2022, yang mengambil Sampel penelitian Pedagang dan Pembeli Minyak Goreng. Dari Hasil Survei Mayoritas pedagang mengeluhkan adanya fenomena kelangkaan dan kenaikan harga, hal ini menganggu stabilitas Harga maupun supply yang didapatkan dari agen agen minyak goreng, sehingga  menyebabkan Pedagang merasa kesulitan dalam menjamin ketersediaan stok yang akan diperjual-belikan kepada calon konsumen, tentu ini juga berimbas kepada Pendapatan para pedagang.Dari  adanya Faktor  kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng oleh agen agen juga mendorong para pedagang Minyak Goreng untuk menaikan harga Normal hingga  3x lipat dari harga sebelumnya.


Hal ini berdampak pada  calon pembeli yang  mengeluhkan harga minyak goreng yang ada di pasar tradisional  dengan  swalayan, juga ketersediaan yang terbatas menyebabkan banyak keluhan yang kita dapati dari hasil survei di 11 pasar tradisional di kota Samarinda.


Dari Hasil Survei yang dilakukan GmnI Cabang Samarinda, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pedagang mengingkan bahwa ketersediaan minyak goreng tercukupi. Sedangkan pembeli berharap Pemerintah dapat mengembalikan harga minyak goreng seperti semula agar mencegah praktek Ihtikar. Dan Pembeli juga berharap pemerintah memastikan kebijakan yang absolut tentang kepastian harga di setiap pasar maupun swalayan.



Berdasarkan survey yang dilakukan di kecamatan  smarinda ulu pada selasa, 14 maret 2022 telah didapatakn informasi secara lansung dari kepala camat samarinda ulu. Beliau mengatkan bahwa samarinda ulu merupakan kecamatan terbesar di kota samarinda dengan jumlah kelurahan sebanyak 8 kelurahan dan tingkat kepadatan penduduk 130.000 jiwa. Sehingga inilah yang menjadi tantangan kecamatan samarinda ulu untuk kemudian menghentaskan persoalan di daerah tersebut .ini juga tidak lupat menjadi perhatian baik dari pemerintah kota maupun provinsi untuk bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya ditengah situasi kenaikan dan kelangkaan minyak goreng saat ini .


Diakui oleh kepala camat samarinda berdasarkan hasil sidak yang dilakukan dibebrapa basar dikecamatan tersebut harga minyak goreng masih cenderung sangat tinggi bahkan hingga menyentuh 35.000/liter. Dan kepala camat samarinda ulu mengharapkan situasi ini tidak bersifat berkepanjangan apalagi kondisinya bebarapa waktu kedepan akan memasuki bulan suci Ramadhan.


Kepala camat Samarinda ulu juga mengatakan bahwa pihak pemkot telah berupaya untuk membantu masyarakat untuk menghadapi situasi ini dimana pemkot telah bekerja sama dengan PD PAU, PERUMDA, dan dinas perdagangan kota samarinda untuk mengadakan operasi pasar murah minyak goreng curah disetiap kecamatan yang harganya 11.500/ liter masyarakat hanya diperbolehkan membeli sebanyak 2 liter. Sehinnga melalui kebijakan ini diharapkan mampu meredam kesulitan masyarakat mendapatkan harga minyak goreng yang terjangkau 


Sejauh ini, dikatakan kepala camat Samarinda ulu bahwa ini merupakan tahap kesatu dari distribusi minyak goreng curah khususnya di samarinda ulu sejauh ini distribusi minyak curah sudah dilakukan di 7 wilayah kelurahan di Samarinda ulu kota samarinda. Pemkot samarinda telah menyediakan sebanyak 220.000 liter minyak curah yang akan didistribusiikan disemua wilayah kecamatan, terkhusus samarinda ulu mendapatkan rata-rata 2000 liter/ kelurahan didistribusikan kemasayarkat dengan jumlah per KK (kartu keluarga).diharapkan distrubisi minyak curah ini bersifat menyentuh kalangan keluarga yang kurang  mampu.


Berbicara strategi pendistribusian kepala camat samarinda ulu , pihak pemkot telah berkordinasi dengan seluruh camat dan keluruhan terkait operasi minyak curah ini. Beliau mmengatkan pemkot telah mengadakan rapat Bersama OPD terkait, dandim, kapolres, ketua DPRD kota yang juga melibatkan camat dan lurah sekota samarinda terkait strategi pendistribusian minyak curah ini agar terdistribusi kepada lapisan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan. 


Sejauh ini tidak ada hambatan menurut kepala camat samarinda ulu semua berjalannya sesuai dengan mekanisme justru beliau berharap ada tahap kedua dari operasi ini. Dan beliau mengharapkan situasi tidak berlansung lama. Selain itu, diharapakan juga tidak ada penimbunan minyak goreng oleh padagang-pedagang selama situasi ini . dan apabila situasi normal Kembali diharapkan pedagang untuk menjual minyak goreng dengan harga yang normal Kembali.