JOMBANG - Bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021 dengan volume pekerjaan 200m dan menelan anggaran sebesar Rp 199.000.000 (seratus sembilan puluh sembilan juta rupiah), pembangunan saluran drainase Dusun Ngrombot Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak Kabupaten Jombang menjadi sorotan publik.
Dari hasil investigasi serta cek secara detail dilokasi dari pekerjaan tersebut, sudah bisa dihitung secara teknis, dan diketahui bahwa volume kubikasi pasangan batu kali saluran drainase itu sejumlah 128 m3 sedangkan pondasi batu kosong sejumlah 60 m3, berapa nilai harga satuan pondasi dan pasangan batu kali itu, sehingga menghabiskan nilai sebesar 195 juta rupiah?. Sabtu (05/03/2022).
Pada kesimpulan yang sudah dihimpun dan didapat, dan terkait kejanggalan pada pekerjaan itu, awak media mencoba menggali keterangan kepada Kepala Desa (Kades) Kalangsemanding Sugiarto via pesan WhatsApp, Kades Sugiarto malah menyampaikan dalam balasa chat WhatsAppnya, kalau ingin tahu, apakah ada surat tugas. Sabtu (05/03/2022).
"Kalau ingin tau terkait hal itu, apakah ada suratnya," jawab kades pada rekan media melalui via chat WhatsApp.
Saat ditanyakan siapa nama Kaur Perencanaan Desa Kalangsemanding, supaya awak media hari Senin (07/03/2022), bisa mengkonfirmasi perihal harga satuan analisa pasangan batu kali yang telah dibuat.
"Apa ada surat untuk mengetahui hal itu?. Soalnya kemarin sudah dikasih pesan sama yang di-Atas, bahwa siapapun yang mau tau urusan Desa, harus ada surat tugas," jlentreh Kades Sugiarto via chat WA.
Terpisah, untuk mencari keseimbangan berita pada paket pekerjaan saluran drainase Dusun Ngrombot, media berusaha menemui Ketua TPK Bagio dirumahnya, tetapi belum bisa menemui Ketua TPK.
Dari keterangan Narasumber yang namanya tidak mau disebutkan dalam pemberitaan media massa dan berpesan serta mewanti - wanti, mengatakan. Sabtu (05/03/2022).
"Pasangan saluran drainase yang berada di selatan jalan Dusun Ngrombot itu sudah hampir ada 5 bulan selesai dikerjakan," tutur narasumber.
"Tapi anehnya, pekerjaan sudah lama selesai, tetapi papan prasasti proyek yang ada disekitar arah ke perumahan Gadingmangu itu baru dipasang sekitar dua minggu yang lalu," katanya.
Saat disinggung, apakah pekerjaan itu sudah layak jadi saluran irigasi untuk mengairi persawahan warga, sebab, volume yang dikerjakan dengan nilai anggaran yang dialokasikan diduga terlalu besar atau telah dimark Up harganya, sehingga volumenya tidak terlalu panjang.
"Kalau saya rasa, dengan besar anggaran segitu, bisa menjadikan saluran drainase bisa sampai panjang lebih dari 200m, itupun bisa dua sisi, tetapi di Dusun Ngrombot itu sudah menghabiskan ratusan juta rupiah, hanya yang dikerjakan sepanjang 200m saja," tandasnya.
Masih dari penuturan Narasumber, "jika dilihat dari kedalaman dan ketinggian pasangan saluran drainase tersebut, hanya setinggi 80 cm dan pondasi batu kosong sedalam 30 cm, jadi saya rasa 165 juta rupiah sudah cukup untuk mengerjakan volume sepanjang 200m dengan spesifikasi teknis sesuai petunjuk bestek," narasumber memungkasi penuturannya. (hdk).