Semenjak kepergian Wakil Bupati Matim, bapak Jagur Stefanus, yang telah berpulang ke pangkuan Tuhan. Manggarai Timur seperti duda muda yang di tinggalkan sang kekasih.
Bukan berarti mengusik ketenangan bapak Jagur Stefanus, justru kami sangat perihatin atas berpulangnya beliau ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa. Kami merasa bahwa beliau masih mengabdi di Manggarai Timur.
Atas kebaikan serta kejujuran beliau, dalam membangun Manggarai Timur selama beliau memimpin, kami sebagai masyarakat menganggap beliau belum mati.
Manggarai Timur seperti duda muda, sengaja saya jadikan judul opini saya. Jujur bagi saya beliau adalah toko yang begitu istimewa dalam membangun Manggarai Timur, dari ketertinggalannya.
Sampai saat ini sosok Jagur Stefanus, masih terlintas dalam pikiran saya, beliau adalah toko sekaligus figur yang mampu membangun Manggarai Timur.
Belum sampai sebulan beliau pergi, Manggarai Timur begitu sakit. Sakit karena di tinggalkan orang terbaik ini. Si bungsu ini di tinggalkan oleh orang yang terlalu mencintainya.
Baru tiga hari beliau pergi, sang kekasihnya yang selalu bersama, mulai dari ajang kampanye sampai mereka berhasil menakodai kabupaten bungsu ini, mencari cara dan celah untuk mengisi kekosongan ini, mungkin ini salah satu strategi untuk mencari porsi di pemilu yang akan datang.
Mereka berdua selalu bersama namun sampai saat ini orang nomor satu Matim itu membangun Manggarai Timur dengan kekuatanya sendiri. Luar biasa kalian berdua, Paket Aset memang orang berjasah untuk membangun Matim dari ketertinggalannya.
Tetapi begitu teganya orang nomor satu Matim itu dengan cepat memberhentikan Bapa Jagur Stefanus dari jabatannya. Orang-orang hebat di Matim mulai mencari celah serta cara untuk menggantikan posisi ini untuk porsi makan di pemilu yang akan datang.
Menjelang hari kelima beliau di kuburkan, lusanya ketua DPRD Manggarai Timur melakukan rapat tunggal pemberhentian Wakil Bupati Matim dari jabatannya. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Sebagian orang menyesali dengan agenda pemberhentian ini. Padahal Wakil Bupati Matim belum sebulan meninggalkan Matim tercinta ini. Seluruh masyarakat Matim, menyesal serta perihatin kenapa secepat ini jabatan beliau di berhentikan.
Mungkin saja beliau belum tenang akibat musibah yang menimpa dirinya. Kami yakin beliau belum bisa meninggalkan si bungsu ini, beliau masih belum rela dirinya meninggalkan si bungsu ini.
Agenda pemberhentian beliau dari jabatannya membuat dia tidak tenang dalam perjalanan menuju rumah bapa di surga. Tetapi begitulah kenyataannya bahwa kita harus cepat-cepat mengisi kekosongan ini.
Oleh: Iren Darson (Kader GMNI Manggarai)