Jombang - Seorang yang diduga makelar kasus (Markus) berinisial HT, yang mengaku anggota dari salah satu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di Kabupaten Jombang, jadi perbincangan publik
Pasalnya, seorang Ibu yang bernama Listiani Ni'mah (Ibu Lis), sedang ada permasalahan lantaran salah satu anaknya sedang berurusan dengan pihak kepolisian Polres Jombang terkait kasus penyalahgunaan obat-obatan keras dan berbahaya atau yang dikenal dengan sebutan pil setan.
Mengetahui keluarga Ibu Lis sedang dirundung suatu masalah, HT datang layaknya seorang pahlawan, menawarkan jasa untuk membantu Ibu Lis, agar anaknya segera terbebas dari jerat hukum.
Akan tetapi untuk hal itu, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Bu Lis diharuskan menyediakan atau membayar uang sebesar Rp 30 juta sebagai syarat agar putranya segera terbebas dan tidak sampai masuk bui.
Karna tak ingin anak kesayangannya di bui, Akhirnya tanpa fikir panjang ibu lis menyanggupi permintaannya.
"Pada waktu itu saya dan suami dalam keadaan panik dan bingung pinginnya anak saya segera keluar. Di saat seperti itu seseorang datang menawarkan bantuan," jelasnya pada awak media.
"Tanpa pikir panjang, saya dan suami mengikuti dan menyerahkan apa yang diminta HT dengan harapan anak saya bisa segera keluar dari tahanan polres," imbuhnya.
Bu Lis dan suaminya yang termakan rayuan HT tanpa melihat latar belakang si markus ini. Walaupun dalam Pertemuan singkat tak ada soal, asalkan putranya bisa bebas tanpa menjalani hukuman penjara.
"Anak ibu akan saya keluarkan dari tahanan polres malam ini tanpa harus melalui proses persidangan," Jelas Bu Lis menirukan ucapan HT.
"Ya, saya percaya-percaya aja," sambung Ibu Lis.
Namun setelah persyaratan dipenuhi, janji manis yang sempat diucapkan HT tidak terbukti . Justru anaknya divonis bersalah dan wajib menjalani hukuman mendekam di penjara selama 3 bulan 17 hari.
Melihat fakta seperti itu Bu Lis kembali menagih janji yang pernah di sampaikan HT.
Tapi HT yang mengaku sebagai anggota salah satu LSM itu tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya.
"Saya telpon nggak pernah diangkat, saya kirimkan pesan lewat WA nggak pernah di balas," ujar Bu Lis penuh rasa kecewa.
Bahkan, Ibu yang kesehariannya membikin kerupuk uyel ini . sempat mendatangi kediaman HT. Namun berkali-kali tidak pernah ketemu HT.
"Beberapa kali saya coba datang ke rumahnya, namun tidak pernah ketemu. Suatu ketika pernah bertemu dengan wanita di rumahnya HT. Ketika saya tanya ke wanita tersebut, dirinya bilang kalau HT sudah mati," jelas Bu Lis menirukan ucapan wanita di rumah HT .
Akan tetapi, hal aneh terjadi saat ada acara di Kampung Adat Segunung. HT yang sudah dinyatakan meninggal, ternyata ikut membaur bersama warga yang lain untuk menyaksikan kegiatan tersebut.
"Saya tersentak kaget ketika melihat HT ada di acara tersebut. Sempat saya teriak dan memegang tangannya," gagas Bu Lis.
Menurut keterangan Bu lis, HT yang waktu itu merasa terpojok pun akhirnya berpura-pura tidak mengenalinya, yang akhirnya HT menghilang atau melarikan diri agar perbuatan nya itu tidak terbongkar.
"HT waktu itu mengelak dan bahkan bertanya kepada saya, 'siapa sampean, Bu'.? Karena menjadi pusat perhatian dan dilerai banyak orang, saya pun berhenti teriak. Beberapa saat kemudian saya coba cari lagi, ternyata HT sudah tidak ada di lokasi lagi," ungkap Ibu Lis
Merasa peluangnya sangat kecil untuk menarik kembali uangnya yang pernah disetorkan kepada HT, akhirnya Bu Lis memintah bantuan kepada salah satu temannya yang berinisial SR , meminta kembali uangnya yang pernah di setor ke HT.
"Ketika Saya bertemu SR , saya ceritakan dan minta bantuan untuk meminta uang ke HT . Dari usaha SR itu, akhirnya saya dapat pengembalian melalui tranfer kurang lebih senilai Rp 10 juta. Ini bukan hutang piutang, melainkan murni modus penipuan," tegas Bu Lis.
Ketika ditanya mengenai langkah selanjutnya, Bu Lis mengatakan tidak akan segan-segan melaporkan HT ke pihak berwajib apabila uangnya tidak segera di kembalikan.
Ditempat dan waktu terpisah , HT saat ditemui awak media membenarkan kejadian tersebut.
"Iya memang benar. Akan tetapi sudah saya angsur total nya Rp 18 juta. Rencana habis lebaran nanti, akan saya lunasi," jelas HT. (ysf)