Penulis: Herman S. Zai
Kau tahu apa yang tak boleh?
Kala jarimu terus menghantui kata-kataku
Perkata, tapi cukup meyakinkanku
Sungguh tak berkelu
Kali ini tidak lagi seperti tawa yang dulu
Yang pada musim merindu
Tak lagi menjamu kecupan sendu
Entahlah, aku kira ini pemberitahuan tak bernada
Kataku, “berisik!”
Kala itu jarimu terus menghantui kata-kataku
Kuulangi, kesekian, dan kali terakhir
Taka ada kelopak yang tak berjatuh.
Gunungsitoli, 14 Mei 2022