اَلْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَ اْلفُرْقَةُ عَذَابٌ
"Jama’ah itu rahmat dan firqoh itu adzab.” (HR.Ahmad dari Nu’man bin Basyir, Musnad Ahmad:IV/278, Silsilah Ahaditsush Shohihah No.667)
Desa Essang merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Sumenep tepat di sebuah pulau: Pulau yang kaya adat istiadat, yang menjunjung tinggi nilai-nilai seni dan budaya, orang-orang menyebutnya pulau Para Raja ialah pulau poteran/ talango. Di pulau tersebut teradap delapan Desa dan desa Essang sendiri berada di sebelah selatan pulau poteran yang memiliki tujuh dusun.
Beberapa Desa di Indonesia diberikan kewenangan lebih untuk pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah pusat, adanya Disentralisasi Kekuasaan atau pelimpahan kekuasaan pusat terhadap daerah merupakan niat baik pemerintah dalam memberikan kesejahteraan yang menyeluruh di bebrapa pelosok dengan asas Otonomi Daerah tersebut. Tertulis dalam Pasal 1 Ayat 4 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang berbunyi "Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa".
Desa Essang sudah memulai itu dengan beberapa rantai program yang dilakukan salah satunya ialah kegiatan KOMPOLAN KAMISAN ini, acara tersebut di bungkus dengan kegiatan YATAMA ( Yasin Tahlil dan Maulid) setelah itu dilanjut dengan Kajian Keagamaan dan Dialog Interaktif atau Musyawaroh Kenegaraan, disana tempat membuka ruang dialog dengan Masayarat sekitar. Konsep program tersebut berjalan dari rumah kerumah Perangkat Desa yang menyeluruh di desa desa Essang, disetiap perangkat yang menjadi tuan ruan tumah juga dihadiri oleh masyarat sekitar disanalah Musuawaroh dilakukan, pembicaraan beragama: keluh kesah masyarakat sekitar dan soal soal yang ada di lingkungan sekitar yang diharapkan bisa di pecahkan bersama.
Tujuan adanya kegiatan tersebut yaitu, pertama: mebenahi diri atau Taubatan Nasuha (dengan Yasin Tahlil dan Maulid tersebut), kedua, diharapakan bisa lebih dekat dengan Masyarakat desa Essang dan banyak mendengar aspirasai Masayarakat Khusunya dari Tokoh Agama dan Para Pemuda Ucap Bpk Martoyodi selaku Sekdes dalam sambutannya di malam itu.
Dalam acara tesebut Tausiah Keagamaan di Isi oleh K. H. Abd. Latif selaku tokoh sesepuh di desa Essang: K. H. Abd. Latif cukup mengapresiasi dalam acara tersebut sesuai dalam ceramah bahwa, kegiatan-kegiatan seperti ini "kita sudah meniti dan berjalan di atas ajaran-ajaran agamanya Allah yang di bawah Nabi Muhammad, ketika kita sudah berada di jalannya Allah semoga Membawa barokah pada desa dan masyarakat, ketika sudah barokah maka baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. (Suatu negeri yang subur makmur namun penduduknya tidak lupa bersyukur)" kutipan dalam Tausiah keagamaan yang dilaksanakan pada kamis malam tanggal 25 Mei 2022 tersebut.
Dalam dialog Interaktif di pimpin langsung oleh Kepala Desa Essang Bapak Ismail Wahyudi, dalam prakatanya Kepala Desa Essang menyampaikan "untuk para perangkat desa tetap semangat dalam melayani mayarakat dan mengabdi pada desa ini, tetap kompak dalam melayani masyarakat sebagai tanggung jawab bersama".
Penulis: Moh. Rusydi.