Kota Metro - Disekertariat DPC Ormas Bidik Kota Metro yang bertempat di jalan Soekarno Hatta RT 09 RW 02 Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat mereka mengingatkan kembali bahwa hari Sabtu tanggal 21 Mei adalah hari Peringatan Reformasi, Sabtu (21/05/2022).
R.Sentot Alibasyah selaku ketua DPC Ormas Bidik Kota Metro mengingatkan kepada kita semua terkhusus kepada dirinya bahwa rakyat yang baik jangan sampai melupakan sejarah sejarah yang ada di negara kita tercinta ini.
"Tanggal 21 Mei adalah hari Reformasi yang mana hari Reformasi pada umumnya dikenal sebagai suatu peristiwa titik balik dari sebuah keadaan yang buruk menjadi keadaan yang lebih baik. Peristiwa reformasi biasanya di identikan terhadap perubahan kondisi suatu negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara," tandasnya.
Ditempat yang sama, R.Sentot Alibasyah menjelasakan bahwa reformasi telah banyak terjadi diberbagai negara, termasuk dinegara kita Indonesia.
"Dinegara kita Reformasi terjadi pada tanggal 21 Mei 1998 yang ditandai dengan mundurnya presiden Soeharto dari jabatan kepresidenan Republik Indonesia," tegasnya.
Diwaktu bersaman, Vindo Datuk.S selaku Bendahara DPC Ormas Bidik Kota Metro juga menjelaskan pada awak media tentang sejarah Reformasi 21 Mei yang terjadi di negara Indonesia.
"Situasi ekonomi yang mengalami krisis, ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan terjadinya konflik-konflik di beberapa wilayah menyebabkan munculnya gerakan mahasiswa untuk menuntut dilakukan reformasi," ungkapnya.
Lanjutnya, gerakan tersebut telah dimulai sejak akhir Februari 1998 dan memuncak pada 12 Mei 1998. Saat itu, terjadi peristiwa hilangnya empat nyawa aktivis mahasiswa Tri Sakti akibat tembakan peluru tajam aparat kepolisian.
Setelah peristiwa tersebut, kerusuhan pun terus terjadi hingga tanggal 15 Mei 1998 tercatat lebih dari 1.000 orang tewas di Jakarta. Di berbagai daerah juga terjadi kerusuhan akibat ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Masih kata Vindo Datuk.S dulu di Medan pun kerusuhan juga terjadi, ketika para mahasiswa berunjuk rasa di kampus-kampus. Tiba-tiba ribuan warga turun ke jalan untuk merusak, membakar, dan menjarah toko-toko dan gudang-gudang penyimpanan barang. Tidak hanya itu, aksi lanjutan di medan semakin mengarah ke sentimen rasial hingga mendorong pengungsian besar-besaran para warga keturunan Cina.
"Peristiwa yang semakin mencekam serta ketidak stabilan kehidupan politik dan sosial di Indonesia membuat Ketua DPR bersama pimpinan yang lain memerintahkan Soeharto untuk mengundurkan diri dari jabatannya demi keamanan bangsa dan negara.
Yang Pada akhirnya, setelah melihat kondisi Indonesia yang tidak menentu tepat pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia dan digantikan oleh wakilnya "B.J Habibie," tegasnya.
Ditempat dan waktu yang bersamaan, R.Sentot Alibasyah selaku ketua DPC Ormas Bidik Kota Metro berharap "agar negara kita tercinta ini jangan sampai terjadi kembali seperti tragedi 21 Mei, biarkan ini menjadi sejarah untuk negara Indonesia yang saya cintai," tutupnya. (tim/red)