(Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah, S.H., M.H., M.Pd.I. saat menyerahkan sertifikat tanah warga desa karduluk di balai desa setempat/doc. Serikatnasional.id/foto Ras) |
SUMENEP - Penyerahan Sertipikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun Anggaran 2022 dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep di Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Jum'at 13 Mei 2022.
Sertifikat PTSL diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sumenep bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Bapak Agus Purwanto A Prnh.SH.MH, didampingi Jajaran Forkopimcam setempat di Balai Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep.
Agus Purwanto, A. Ptnh., S.H., M.H menyampaikan untuk memacu geliat warga dalam hal penyertifikatan tanah khususnya di Desa Karduluk PTN telah menyelesaikan tahap pertama berjumlah 120 sertipikat.
"Dari awal kita melakukan penyuluhan disini , bahwa satu bulan sertifikat itu sudah selesai, jadi sekarang kita buktikan," jelas Agus Purwanto.
Hal ini bertujuan, Lanjut Agus Purwanto, agar target 2800 itu bisa terserap semuanya. Ini merupakan salah satu atau satu-satunya di kabupaten sumenep yang tahun anggaran 2022 sudah di serahkan pada warga.
"Mungkin nanti ada penyerahan juga sudah kita siapkan secara berkala, nanti ada Jadwalnya, nanti yang tahun kemarin juga masih ada, sisa-sisa yang belum kita serahkan, "
Agus Purwanto menjelaskan bahwa program sertifikat di tahun 2022 ini pihaknya mendapat target 12300. Sementara pengsertifikatannya mendapatkan target 17000.
" Yang 5000 ini diharapkan yang tahun kemarin sudah diukur, sudah di pendataan, didalam langsung menjadi sertifikat," jelasnya.
Dijelaskan, dari jumlah 5000 ditahun ini sudah meresap 3000. Jadi yang sisa tahun kemarin belum terbit sertifikat, tahun ini sudah mau diterbitkan 3000, sedangkan yang harus diukur dan diberikan sertifikat sebanyak 12300.
(Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah, S.H., M.H., M.Pd.I. saat sambutan / doc. Media serikatnasional.id / foto Ras) |
Wakil Bupati Sumenep, Nyai Hj. Dewi Khalifah, S.H., M.H., M.Pd.I. dalam sambutannya terimakasih kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep yang sudah bekerja sama dengan baik, terutama program ini sangat membantu pada seluruh masyarakat.
Nyai Hj. Dewi Khalifah mengucapkan sertifikat tanah ini merupakan hal yang sangat penting. Karna yang sangat rawan konflik adalah urusan tanah.
" tetesnya hujan bisa jadi carok, iya apa tidak ? padahal hanya satu jengkal. Tetepi sejengkal kalo dikalikan seratus meter kan panjang juga, atau juga perigi di sawah, geser sejengkal saja, namun jika panjangnya 30 meter kan panjang juga," katanya mengumpamakan.
Sehingga kata Wakil Bupati Sumenep itu, Penting sertifikat ini dimiliki oleh masyarakat, dan pihaknya berharap agar warga tidak menyimpan sertifikat tanah sembarangan.
"Dan pesan dari saya, jangan letakkan sembarangan, takut oleh cucunya dijadikan buku gambar, takut dibuat buku gambar pak kalo ditaruh sembarangan," Dawuhnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya pada masyarakat karduluk, bahwa dulu sertifikat dirumahnya pernah dibawa oleh cucunya mau dibuat kapal mainan.
"Santri yang mau buatkan saat itu tidak mengerti juga kalo itu sertifikat, disangkanya barang bekas," tuturnya.
Sehingga kata Nyai Khalifah, penting letakkan di tempat yang sekiranya aman. bungkus dengan plastik, tata yang baik. Jangan sampai dimakan rayap.
"Dulu ada wali santri kerumah, sertifikatnya sudah tinggal separuh dimakan rayap. Dari saking Hati-Hatinya diletakkan dibawah tempat tidur akhirnya di makan rayap," ceritanya pada masyarakat di Balai Desa Karduluk.
Bahkan kata beliau, selain sertifikat tanah itu penting, sertifikat tanah juga bisa dijadikan jaminan. Jadi Masyarakat yang punya usaha ingin mengembangkan usahanya sertifikat bisa dijadikan jaminan, dan sertifikat jangan dipinjamkan," pesannya pada warga.
" Tampa adanya sertifikat tanah memang dikhawatirkan akan menjadi masalah dikemudian hari terutama tanah-tanah milik pemerintah desa dan pemerintah kabupaten sumenep,"
Kades Karduluk, Ahmad Faruq menyampaikan pihaknya sangat bangga dengan antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri dalam program ini.
"Target kita untuk tahun ini 2800, sementara yang sudah terukur sebanyak 1700," kata Faruq.
Untuk desa Karduluk kata Faruq, mungkin sampai tahun depan akan ada pengukuran, sampai lengkap PTSLnya.
"Artinya tanah yang ada di karduluk bisa terukur semua, untuk menghindari sengketa sengketa tanah yang ada, karena yang sering ada sengketa tanah disini," tegas menantu H. Iksan itu.
Pihaknya berharap dengan adanya program PTSL ini semoga sengketa-sengketa tanah di desa karduluk khususnya tidak ada lagi. (Ras)