MAKASSAR - Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) STIE, STKIP - YPUP Makassar sukses melaksanakan kegiatan Latihan Kepimpinan II (LK II) yang bertempat di Kampus YPUP pada 04-05 Juni 2022.
Kegiatan Latihan Kepimpinan II mengangkat tema "Meningkatkan Loyalitas Serta Berdaya Saing Dalam Berlembaga".
Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) STIE, STKIP - YPUP Makassar Berna Rena Bua menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, sehingga kegiatan LK II ini bisa dilaksanakan.
"Latihan Kepemimpinan II merupakan jenjang dari pengkaderan. Dengan adanya kegiatan ini saya berharap peserta akan menjadi tongkat estafet Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) STIE, STKIP -YPUP Makassar kedepannya," ungkap Ketua Umum kepada media, Senin (06/06).
"Saya berharap 11 orang yang sudah dikatakan lolos LK II ini bisa saling merangkul baik yang ikut LK II maupun yang belum, karena masa depan Organisasi KMK ada di tangan kalian," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan senior Yoris Ratu Subah mengatakan Latihan Kepemimpinan II (LK II) adalah tahapan atau tingkatan jenjang kaderisasi berkelanjutan dari MAPERTAB dan LDK sebelumnya. LK II ini bukan lagi program kerja organisasi melainkan agenda organisasi yang di wajibkan untuk harus dilaksanakan sebagaimana telah di atur dalam konstitusi organisasi yang berlaku.
"Latihan Kepemimpinan II juga diharapkan dapat membentuk karakter anggota dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki setiap anggota sebagai calon pemimpin masa depan. Dengan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan dari segi IQ, Moralitas, Spiritualitas dan Keunggulan Organisasi," ungkap Bung Yoris sapaan akrabnya.
Lanjut Bung Yoris, Kegiatan Latihan Kepemimpinan II (LK II) bertujuan untuk melatih kepemimpinan dan keorganisasian serta training motivasi untuk anggota sebagai kader yang siap untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi kedepan.
"Dalam rangkaian kegiatan LK II Ini juga diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan, kemandirian, menanamkan jati diri dan jiwa berkarakter, kreatif, inovasi dan berkualitas, serta apa yang di dapatkan atau di peroleh dari serangkaian materi sekiranya bisa di kembangkan secara aplikatif dalam konteks sosial masyarakat serta berguna bagi gereja dan tanah air," tutupnya. (Red)