Jombang - Rencana aksi damai penolakan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (KDAW) di Desa Kedung Betik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang beberapa hari yang lalu gagal di laksanakan.
Rencana Aksi damai tersebut diduga merupakan setingan karena berdasarkan penelusuran tim media ciber Serikatnasional.id ketika menemui beberapa warga dan tokoh masyarakat Desa Kedung Betik ternyata mereka semua sepakat dan menginginkan segera dilaksanakan pemilihan KDAW, dengan harapan agar Desa mereka segera ada kepala Desa yang Definitif.
Salah seorang warga ketika di jumpai tim media Sarikat Nasional , sambil berkelakar mengatakan ingin segera memiliki kepala Desa.
"Ya kami sebagai warga desa ya pinginnya segera memiliki Kepala Desa yang Asli bukan seorang PJ . Logikanya mas kita di tawari barang KW dengan yang ORI, masak milih yg KW kan gak mungkin," jelas warga tersebut.
Beberapa hari yang lalu tersiar kabar akan ada Demo penolakan pelaksanaan pemilihan KDAW di Balai Desa Kedung Betik, tapi Demo itu urung terlaksana, hal ini sesuai apa yang disampaikan Ardi yang mengaku korlap aksi waktu itu.
"Aksi damai yang rencana kita laksanakan kita batalkan atau tunda, karena kita belum mendapatkan ijin dari pihak Polres. Dan kapan kita laksanakan, masih perku saya bahas dengan tenan-teman yang lain," ungkap Ardi.
Ketika di tanya apa tujuannya melakukan Aksi damai ini, Ardi menyatakan bahwa warga Desa Kedung Betik tidak menghendaki adanya pemilihan KDAW, karena pelaksanaannya sudah dianggap cacat prosedur.
"Biarkan saja Pak PJ menjabat sampai masa jabatan Kades yang lalu selesai dan poin kedua kami menghendaki agar panitia Pemilihan KDAW yang sudah terbentuk di bubarkan," ujar korlap Aksi tersebut.
Sedangkan di waktu yang lain PJ Kades Kedung Betik saat di temui beberapa awak media menjelaskan pelaksanaan tahapan pemilihan KDAW ini sudah sesuai prosedur, musdes pembentukan panitia kemarin merupakan Musdes yang ke 3 yang 2 kali gagal terbentuk kepanitiaan.
"Alhamdullilah di musdes yang ke 3 terbentuklah panitia," jelas PJ Kades.
PJ Kades juga menambahkan, dalam musdes yang ke 3 kemarin kita sudah mengundang sekitar 150 orang, yang merupakan beberapa unsur baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur masyarakat lainnya.
"Itu saya kira sudah sangat prosedural," gagas PJ Kades.
Sedangkan diwaktu dan tempat yang berbeda beberapa warga masyarakat khususnya di Dusun Kedung Betik ketika di temui beberapa awak media, mengatakan mereka sangat menginginkan agar segera dilaksanakan pemilihan KDAW, agar segera ada Kepala Desa yang Difinitif di Desa Kedung Betik, tentunya hal ini berbanding terbalik dengan apa yang di sampaikan Ardi korlap aksi damai yang menolak pemilihan KDAW.
Bahkan salah seorang warga yang beribisial W mengatakan warga banyak yang tidak tahu bahwa ada demo penolakan pemilihan KDAW.
"Artinya tidak benar bahwa warga Desa Kefung Betik menolak KDAW, warga Desa sangat menginginkan Kepala Desa yang Asli bukan seorang PJ, agar pembangunan Desa bisa berjalan lancar pelayanan surat menyurat di Desa juga baik dan lancar," tegas W dengan semangat.
Akan tetapi kejanggalan atau keanehan terjadi di Desa Kedung Betik, ketika para ketua RT mendapat tugas baru untuk menggalang tanda tangan penolakan pelaksanaan KDAW atau surat permihonan ke pada Bupati Jombang untuk mempertahankan jabatan PJ tang sekarang di jabat oleh Said Mashar, Sos, yang celakanya yang memberikan blangko ke setiap Ketua RT itu di duga para perangkat Desa. Tak sampai di situ oknum perangkat Desa Kedung Betik juga memasang benner di sudut-sudut jakan Desa , seolah-olah warga desa Kedung betik lagi terpecah- belah dan situasi Desa terasa mencekam.
Menanggapi hal tersebut tim media ciber sarikatnasional.id beserta beberapa awak media mencoba menanyai beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Kedung Betik. Pada umumnya mereka menjelaskan bahwa warga masyarakat dalam situasi damai, guyub rukun dan tidak ada perpecahan.
Salah satu tokoh Masyarakat sebut saja U, mengatakan kondisi masyarakat Kedung betik aman-aman saja.
"Saya tidak mengerti apa tujuannya pemasangan bener-bener tersebut, tapi yang jelas kondisi masyarakat Kedung Betik ini aman-aman saja tidak ada permasalahan yang mendasar, masyarakat Desa Kedung Betik Guyub rukun tidak ada perpecahan. Dan warga masyarakat sangat menghendaki segera dilaksanakan Pemilihan KDAW yang sudah di amanahkan oleh undang-undang, agar kita segera memiliki Kepala Desa yang sah," pungkasnya.
(Ysf)