JOMBANG - Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan kembali dengan munculnya berita dugaan kasus pencabulan santriwati oleh salah satu oknum kiai pondok pesantren ternama yang ada di Kabupaten Jombang. Kasus ini sudah terjadi semenjak beberapa tahun yang lalu, akan tetapi aparat kepolisian kesulitan menangkap oknum kiai tersebut dikarenakan terhalangi pihak pondok pesantrennya.
Presidium Nasional BEM Pesantren Se Indonesia Muhammad Naqib Abdullah memohon kepada aparat kepolisian untuk kembali tegas dalam menegakkan hukum.
Aparat kepolisian hingga saat ini masih terus berupaya menangkap putra kiai di Jombang DPO pencabulan, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42). Namun sang ayah yang merupakan petinggi Pondok pesantren Shiddiqiyyah, KH. Muhammad Mukhtar Mukthi, meminta polisi tak menangkap anaknya.
Upaya penangkapan ini diawali dengan negosiasi oleh Kapolres Jombang, AKBP Nur Hidayat. Namun, negosiasi tersebut tidak membuahkan hasil.
Pada hari Kamis (7/7/2022) pukul 07.00 Polda Jatim mengerahkan ratusan polisi dibantu 30 personel dari Kodim 0814 dikerahkan ke lokasi, baik untuk menjaga keamanan maupun membantu proses penangkapan.
Usai upaya pencarian polisi selama 16 jam, akhirnya Mas Bechi menyerahkan diri di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang yang dipimpin ayahnya.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta membenarkan bahwa tersangka sudah menyerahkan diri. Mas Bechi menyerahkan diri sekitar pukul 23.00 WIB.
"Yang bersangkutan menyerahkan diri sekitar 30 menit yang lalu," ujar Nico saat memberikan keterangan kepada wartawan di gapura masuk Ponpes, Kamis (7/7/2022) pukul 23.30 WIB.
Atas kegigihan kinerja yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam menegakkan hukum, seluruh elemen masyarakat patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada polri.
"Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya atas kegigihan kinerja polri dalam menegakkan hukum dan keadilan. Semoga kedepannya polri semakin humanis, lebih bisa melayani dan mengayomi masyarakatnya," ujar Muhammad Naqib. (RED)