SUMENEP - Menghadapi tahun pelajaran baru 2022/2023, Yayasan Raudlatul Iman bersama satuan pendidikan yang dikelolannya, Selasa 12 Juli 2012 mengadakan pertemuan dengan ibu-ibu santri di Aula Raudlatul Iman Gadu Barat Ganding Sumenep.
Hadir dewan masyayikh, majelis nyai, dewan kepala dan pengurus Yayasan Pondok Pesantren Raudlatul Iman serta ratusan ibu santri mengikuti rapat konsolidasi di awal tahun pelajaran 2022/2023.
Seperti biasa Ketua Umum Yayasan Raudlatul Iman, Kiai Muhammad Sahli Hamid menyampaikan rasa senangnya dan pokok-pokok pikirannya terkait beberapa hal yang menjadi fokus di tahun yang akan berjalan.
“Saya senang berjumpa dengan sampeyan semua, semoga pertemuan ini membawa barokah, rahmat dan ridha Allah SWT. Kebahagiaan itu kita tunjukkan dengan hadir di tempat ini demi anak-kita. Terima kasih atas kerjasamanya, dan tentu apapun yang kita lakukan akan bernilai di hadapan Allah SWT,” sambutnya dengan bahasa Madura.
“Di kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan poin-poin penting terkait program unggulan Raudlatul Iman. Yang pertama masalah wirausaha terutama di kelas-kelas atas, bahwa anak-anak yang dibina di sini mempunyai karakter wirausaha. Kemudian yang kedua masalah ke-Madura-an direncanakan masuk kurikulum. Ini berangkat dari kegelisahan saya, melihat generasi saat ini yang mulai asing dengan budayanya sendiri, tapi lebih dekat dengan budaya luar akibat kemajuan teknologi,” tuturnya dengan gaya khas dan santai.
Beliau menambahkan dua poin yang menjadi garapan terobosan tahun ini yakni EKO-LITERASI.
“Program tahun ini adalah menggalakkan literasi. Sekarang saya undang ketua Tim Literasi Sekolah dan Direktur Media Center Raudlatul Iman. Kita tidak bisa lepas dari dunia digital di era medsos ini, sehingga menjadi penting berjihad melalui media online yakni literasi digital. Di samping itu gerakan ekologis tetap menjadi branding. Ke depan saya punya rencana pondok menjadi pesantren ramah lingkungan,” pungkas kiai yang selalu perfeks ini.
Setelah ketua yayasan, masing-masing dari ketua TLS, TIMARI dan Direktur Media Center memaparkan kebijakan atau garis-garis besar yang menjadi master plan tahun ini. (MSA/RED)