Tadjul Arifin R (Blangkon) Saat Bersama Mas Sahli Abdi/ Muhammad Sahli Hamid ( Kacamata) Dewan Pengarah Media Center Raudlatul Iman (MC-RI) |
SUMENEP - Cerdas, sederhana dan berwibawa. Itulah yang tergambar pada sosok Bapak Tadjul Arifien R, putera asli Sumenep, 6 Juni 1952 yang beralamat di jalan Anggrek Blok Asoka No 10, BSA Kolor Sumenep yang sehari-harinya menjabat sebagai Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Sumenep.
Dilansir dari laman website Media Center Raudlatul Iman, pria kelahiran 70 tahun yang lalu ini tampak masih sehat dan energik terutama ketika berbicara seputar budaya Madura. Memorinya terbilang kuat untuk kategori usia yang tak lagi muda dengan kemampuannya yang istimewa menguasai berbagai hal tentang sejarah Sumenep, adat, seni, bahasa Madura yang saat ini mulai diabaikan oleh sebagian besar warga Madura, khususnya Sumenep yang kaya akan khazanah budaya leluhur.
Aktifitas beliau saat ini:
1. Penulis & Pegiat Sejarah & Budaya Sumenep (non Akademisi / aotodidak)
2. Ketua DPC PCTA Indonesia,
3. Direktur LSM INSANI Sumenep
4. Ketua Forum Sumenep Sehat
5. Ketua Komite SMPN II Sumenep
6. Sekretaris Lembaga Pelestari Situs Tumenggung Kanduruan dll.
Yang menarik dari tokoh pecinta literasi yang satu ini adalah banyak memiliki buku referensi yang unik dan langka terbitan tahun 1900-an yang sebagian ditunjukkan kepada Media Center Raudlatul Iman dengan ejaan bahasa Madura asli yang telah diketik ulang.
Beberapa karya fenomenal berupa buku-buku yang terkait dengan sejarah :
1. Silsilah Dinasty Sentananatapraja Panatagama ing Jawidwipantara (1974)
2. Biografi & Silsilah Keluarga KH Zainal Arifin (1996)
3. Dinasty Sanjaya (1997)
4. Mahabharata (1998)
5. Adipati Arya Wiraraja, dalam sejarah pemerintahan Kab Sumenep (2002)
6. Sang Adipati Arya Wiraraja (2005)
7. Arya Adikara Wiraraja (2007)
8. Bopgrafi KH Hasyim Ali (2008)
9. Pengembangan Industri Ukir-ukiran Karduluk (penelitian /2009)
10. Tokoh Pejuang - Perjuangan Rakyat Sumenep 1945-1950 (2008)
11. Sumenep, dalam lintasan sejarah (2012)
12. Astatinggi (2013)
13. Langgam Arsitektur Tradisional Sumenep (2017)
14. Rokat Panḍhâbâ (2018)
15. Arya Wiraraja, Tongghâ' ngadhegghâ naghâra Majhâpaèt (2018)
16. Peran Ulama dalam Perjuangan Melawan Penjajah di Sumenep
17. Dan lain-lain (masih banyak buku beliau yang belum terbit).
Saat Media Center berkunjung ke kediamannya, buku referensi tentang Sejarah Madura dan buku karya miliknya terpajang rapi di lemarinya. Ini sebuah testimoni, bahwa beliau bisa dikatakan sebagai perpustakaan hidup yang dimiliki bumi Sumekar ini.
Adapun prestasi atau penghargaan yang telah dicapai :
1. Pemenang 10 besar (peringkat pertama) penulisan Sejarah lokal tingkat Provinsi Jatim 2013.
2. Juara 3, Sutradara pementasan Fragmen : R. Aryo Kujopanole tk Provinsi Jatim 2013.
3. Penyandang gelar Tokoh Kebudayaan Sumenep, pada Sumenep Award 2017,
4. beberapa Sertifikat, piagam, tropy, lencana, dari tk lokal, regional, nasional & internasional.
5. Narsum di berbagai event, Seminar, Rakoor, Sarasehan, Bedah buku dll di tingkat Regional & Nasional.
Tokoh yang tetap setia memakai blangkon, topi khas Sumenep ini terus produktif berkarya di sisa-sisa hidupnya. Beliau juga memiliki hubungan darah dengan raja-raja Sumenep dan penyebar Islam di Nusantara.
Ada satu hal yang istimewa dari sisi kehidupannya, bahwa beliau termasuk pecinta dan pengamal salahsatu tarekat Ahlussunnah waljamaah. Terkait hal itu, terakhir beliau berpesan : "Dzikir keluar masuknya nafas akan membersihkan hati dari sifat-sifat tercela" (MSA).