Dengung takbir memenuhi babak belur wajahku
Mad wajib angan-angan terus berdiam seperti tak pernah selesai
Letupan qolqolah aksara jiwa makin tak terbaca
Hingga dosa-dosaku meng-idzharkan putih uban
Nun mati, mim mati bahkan semua huruf hijaiyah telah pergi
Al qomariyah dan Al Syamsiyah tak dapat terbagi
Antara hitam putih terasa ikhfa’
Nun bertemu nun terdengar terang
Tasydid, sukun, fathah, kasrah dan dhommah semua tak bergairah berlumur gelisah
Tajwid idul adha telah salah kaprah
Takbirku sumbang terpapar lengang
Airmata bersimbah debu-debu doa terbujur dalam pasrah
10 Dzulhijjah 1442 H
20 Juli 2021
(Sumber : Buku Kumpulan Puisi Semesta Embun)