LOMBOK TIMUR - Dalam upaya melahirkan mendorong siswa memiliki kemandirian dan jiwa kewirausahaan, MAN 1 Lotim menggulirkan progam PKKS yakni program kemandirian dan kewirausahaan siswa.
Program ini berupa pemberian modal usaha pada siswa sebagai modal siswa berwirausaha dengan pola bimbingan dari 2 guru pendamping, papar M. Zakaria selaku pendamping PKKS MAN 1 Lotim
Lanjut Zakaria, program ini sudah dimulai tahun 2019 lalu tapi sempat terhenti tahun 2021 karena pandemi dan mulai terprogram lagi bulan agustus ini dengan jumlah siswa yang terseleksi tahap pertama ini sejumlah 30an siswa dengan variasi modal usaha yang diterima rata-rata 500 ribu dengan waktu program sekitar 6 bulan dan setelah itu kembali bergulir tahap kedua dengan siswa sasaran sekitar 50an siswa.
Sementara itu, kepala MAN 1 Lotim M. Nurul Wathoni mengungkapkan bahwa program PKKS ini merupakan salah satu program unggulan di MAN 1 Lotim selain selain program pembinaan prestasi akademik dan non akademik yang terimplementasikan dalam ektrakurikuler dengan jumlah 40an ektra. PKKS dihajatkan untuk melahirkan usahawan muda dari kalangan madrasah yang diharapkan nanti bisa meraih kesuksesan dari bidang kewirausahaan ini sehingga mereka tidak selalu berorientasi untuk jadi PNS atau semacamnya. Dan untuk sukses berwirausaha tentu butuh dorongan dan latihan sejak dini, termasuk kita lakukan melalui PKKS.
Dalam PKKS ini, modal usaha disiapkan dari kopsis, komite dan sumber lain yang tidak mengikat yang dalam prosesnya, modal usaha yang sudah diberikan nantinya siswa akan melakukan cicilan pengembaluan sesuai dengan kesanggupan dan perkembangan usaha yang digeluti dengan ketentuan tanpa bunga.
"Proses kewirausahaan ini juga dibimbing secara kontinyu oleh pembimbing usaha termasuk pihak madrasah memberikan ruang untuk siswa bisa melakukan kegiatan usahanta di lingkungan madrasah, artinya selain siswa diberikan modal dan bimbingan juga semua warga madrasah harus ikut memberikan dukungan dengan cara memberikan kesempatan untuk mereka berwirausaha menjajakan barangnya di madrasah dan dibeli atau semacamnya," ungkap Wathoni.
Selanjutnya, penyerahan modal usaha pada siswa MAN 1 Lotim melalui program PKKS (Program Kewirausahaan dan Kemandirian Siswa) dilakukan oleh Kakanwil Kemenag NTB DR. H. Zaidi Abdad yang didampingi oleh Kabid Penmad Kanwil Kemenag NTB, Kakanmenag Lotim, Kabid Bimas Islam bertempat di MAN 1 Lotim bertempat di MAN 1 Lotim pada Kamis (11/8/2022).
"Program PKKS ini merupakan salah satu wujud implementasi kurikulum merdeka yg menuntut siswa untuk mandiri dan siswa bisa melakukan sendiri. Untuk melahirkan usahawan yang sukses memang harus dilatih sejak dini dan juga butuh dukungan serta keberanian para siswa," terangnya.
"Saya berpesan pada para siswa penerima program sembari menyampaikan apresiasi pada MAN 1 Lotim yang telah lama menggulirkan program PKKS. Ini program yang harus bisa ditiru oleh madrasah lainnya di NTB," tegas Zaidi Abdad. (nwt)