Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori (Photo Source: Istimewa) |
SURABAYA - "Kapolri jangan tanggung-tanggung menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Pol FS. Buka seterang-terangnya motif pembunuhan ke publik. Ini berkaitan erat dengan trust/kepercayaan publik terhadap Polri dan Negara.
Publik pasti mendukung kebenaran yang diungkap Kapolri beserta jajaran sekalipun itu pahit. Saat ini masyarakat masih mencurigai ada ‘tarik-menarik’ di tubuh Polri,” demikian dikatakan Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori kepada jurnalis anggotanya di grup jurnalis PJI, Selasa (16/8/2022).
“Motif pembunuhan harus segera dan secepatnya diungkap ke publik. Segera laksanakan proses hukum semua oknum Polisi yang terlibat selain sangsi etik. Majelis Kehormatan Polri harus segera ‘beraksi’ dan ‘buka’ hasilnya ke masyarakat, segamblang-gamblangnya. Terkecuali yang memang ‘benar-benar-benar’ kepentingan Penyidikan”. Jangan biarkan masyarakat curiga liar dan menyebar opini negatif,” kata Ketua Dewan Penasehat Pekat IB Jatim itu ‘panjang lebar’.
Mengutip pernyataan Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal kepada wartawan di Jakarta, “kepercayaan publik kepada Polri tidak lepas dari kinerja Kapolri bersih-bersih internal. Terutama oknum-oknum jenderal di kepolisian yang dapat merendahkan marwah institusi Polri. Bagi publik institusi Polri usianya lebih panjang melebihi usia para jenderalnya,” kata Azhari kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/8).
Sebelumnya survei TRUST Indonesia Research & Consulting menempatkan Kepolisian di urutan ketiga, 79,8 persen. Posisi kedua ditempati Presiden Joko Widodo 86,3 persen dan TNI memperoleh kepercayaan publik tertinggi, 90,8 persen.
“Adanya kasus Irjend Pol FS, berdasarkan hipotesis, secara otomatis tingkat kepercayaan publik terhadap Polri pasti menurun. Kapolri harus ‘benar-benar-benar tegas dan transparan seterang-terangnya’. Hanya itu yang bisa mendongkrak trust publik lagi kepada Polri,” tutup Boechori. (IM)