Matatam - Memanas aksi Unjuk Rasa Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di kota Mataram buntut dari kenaikan BBM diwarnai saling dorong antara Polisi selaku pengaman Vs Mahasiswa selaku Peserta unjuk rasa.
Aksi yang berlangsung di depan gerbang gedung DPRD NTB ini merupakan aksi unjuk rasa yang ke tiga kalinya pasca keputusan kenaikan harga BBM, (08/09).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto SIK menjelaskan aksi demo yang berlangsung pada hari ini berasal dari elemen mahasiswa diantaranya HIMMAH NWDI Cabang Mataram, BEM UIN Mataram, dan UMMAT Cabang Mataram.
Demo ke tiga di depan Kantor Dewan NTB tersebut juga disaksikan dan dipantau langsung oleh Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto bersama beberapa PJU Polda NTB seperti Karoops Polda NTB, Dir Samapta, Dan Sat Brimob, Dir intelkam serta Dir Lantas.
"Jadi dari demo hari pertama, kedua dan ketiga pada hari ini, Pak Kapolda NTB bersama PJU Polda NTB tetap hadir memonitoring," jelas Pria berpangkat Kombes Pol ini.
Artanto menjelaskan Suhu Demo hari ketiga ini cukup memanas sehingga aksi saling dorong pun tidak bisa dihindari. Massa pendemo terlihat semakin berani melakukan lemparan dan lain sebagainya. Akan tetapi para pasukan pengamanan dari Polda NTB dan jajaran tetap mengimbanginya dengan santun.
Aksi kasar yang diperbuat oleh mahasiswa tersebut mengakibatkan 3 mahasiswa dari massa demonstran terpaksa harus diakukan tindakan pengamanan oleh polisi guna menjaga dan mengendalikan aksi demo berjalan lancar.
"Kami sempat mengamankan 3 mahasiswa yang diduga membuat gaduh di tengah aksi demo, ini bertujuan agar jalannya aksi demo secara tertib hingga selesai," jelas Artanto.
Pengamanan 3 mahasiswa pun tidak begitu lama, terlihat massa aksi mulai tertib, dan ke tiga mahasiswa yang diamankan tersebut di kembalikan lagi ketengah barisan rekan-rekannya.
Sangat banyak tantangan yang dilalui oleh petugas pengamanan selama aksi demo berlangsung, dari aksi dorong, hingga aksi bakar atribut seperti ban bekas serta lemparan yang ditujukan ke petugas pengamanan.
"Alhamdulillah kesemuanya berakhir dengan baik tanpa ada salah satu mahasiswa dan petugas pengamanan yang menjadi korban," ucapnya.
Terkait adanya aknum petugas pengamanan yang mendapati salah seorang Pendemo membawa senjata tajam, sesuai informasi yang diterima dari Kapolresta Mataram selaku Pemegang kendali pengamanan aksi unjuk rasa tersebut menjelaskan, bahwa memang benar adanya seorang Pendemo terpaksa diamankan karena kedapatan membawa Sajam.
"Orangnya sudah diamankan beserta barang bukti (Sajam), selanjutnya akan diperiksa sesuai aturan, dan tindakan ini sudah melanggar ketentuan dari tata cara unjuk rasa itu sendiri, sehingga akan diperoses sesuai aturan," tegasnya.
Sekitar pukul 13:00 wita para demonstran sudah terlihat membubarkan diri, masing-masing kelompok mahasiswa telah mengkoordinir rekannya untuk segera membubarkan diri.
Penanganan yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama aksi berlangsung, baik dari hari pertama hingga ke tiga ini sudah sangat humanis, ini terlihat dari saat membubarkan diri, kelompok mahasiswa berjalan sambil saling rangkul dengan Komandan pengamanan aksi demo yaitu Kapolresta Mataram.
"Ini menunjukkan bahwa kedekatan adek-adek mahasiswa dengan Polisi di NTB ini sangat dekat, semua kejadian yang terjadi saat aksi berlangsung seakan tidak pernah terjadi, keharmonisan ini harus terpelihara dengan baik demi memajukan NTB," tutup Artanto. (Hamran)