BORONG - Memanfaatkan perkembangan dunia digitalisasi yang begitu pesat, Adrianus Edwar seorang pemuda bersama pemerintah Desa Urung Dora, Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT), sukses mendirikan website https://urungdora.desa.id.
Ketika dikonfirmasi media, Sabtu (10/09), Adrianus Edwar, yang bekerja sebagai operator desa setempat menjelaskan bahwa, di era yang serba digital seperti ini dimana internet sudah menjadi kebutuhan semua orang, desa perlu berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan dunia saat ini.
Kata Edwar, pemanfaatan sumber daya yang tepat dapat membantu desa menuju taraf yang lebih baik dan lebih maju.
Salah satunya melalui pemanfaatan website desa sebagai sarana komunikasi dan informasi antara pemerintah desa dan warga.
Edwar menjelaskan konten yang di publish dalam website tersebut.
Pertama, untuk memuat semua informasi tentang desa. Dengan adanya informasi yang lengkap, warga lebih mudah mendapat akses mengenai desa dan tentunya resmi karena bersumber dari desa sendiri dan sudah teregistrasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kedua, manfaat website desa selanjutnya adalah sebagai media publikasi untuk proyek pembangunan desa. Dengan begitu, kedepannya warga dapat memantau penggunaan anggaran di tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya yang dialokasikan untuk pembangunan desa.
Ketiga, website desa memuat data seperti demografi penduduk, sarana prasarana dan infrastruktur yang ada di desa, dokumen peraturan desa, lembaga-lembaga desa, status desa serta data yang berhubungan dengan wilayah administratif desa seperti peta desa, batas desa, batas dusun, RT/RW.
Senada, kepala Desa Urung Dora Frans Nelson, menuturkan bahwa website ini dirikan sesuai petunjuk Undang-undang Republik Indonesia nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Bagian Ketiga, Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan.
Untuk anggaran bersumber dari Alokasi Dana Desa, Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Sub bidang tata praja pemerintahan dan Perencanaan desa.
Kata Frans Nelson, selain itu, website ini tentu akan membantu dalam mempromosikan produk warga dan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah desa terhadap segala kreatifitas warga.
"Dan untuk transaksinya akan langsung terhubung penjual melalui WhatsApp, jadi tidak melibatkan pemerintah desa," tuturnya.
Kemudian untuk, Layanan Mandiri warga dapat mengakses data mereka sendiri (seperti biodata dan kartu keluarga). Dan mengirimkan laporan kepada kantor desa melalui web desa atau formulir pengaduan jika perubahan terkait data penduduk.
Sehingga dengan Layanan Mandiri warga desa dapat mengurus surat keterangan dari desa secara online.
"Jadi warga tidak perlu ke kantor desa nanti setelah surat tercetak akan kami kirim ke WhatsApp yang terdaftar saat mengajukan permohonan surat," jelasnya.
Untuk kedepannya pemerintah desa berencana menggunakan tanda tangan elektronik untuk memudahkan pelayanan surat secara online. (TIM/RED)