SUMENEP - Nusantara merupakan daerah yang sebagian penduduknya ada yang menganut ajaran kejawen dan tak pernah lepas dari unsur animisme dan dinamisme. Sehingga masyarakat di Nusantara ini meyakini bahwa batu merah delima merupakan salah satu daripada benda keramat atau biasa disebut dengan benda pusaka.
Namun berbeda dengan pengertian Merah Delima (MD) oleh salah satu Tokoh di Lingkungan Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Ahad 02 Oktober 2022.
Hawasit, S.Sos menjelaskan tentang arti Merah Delima yang tak lumrah seperti pengertian-pengertian masyarakat Indonesia pada umumnya.
Ia menyebutkan kata merah Delima memiliki arti yang sangat dalam dan penting untuk di ketahui.
"Merah, itu kita harus banyak berdzikir atau bermunajat kepada Allah, merah ini adalah merah mata, jadi harus bisa menahan ngantuk dari jam-jam tertentu," ucapnya saat bincang santai dirumahnya.
Sementara kata Delima, mantan Asosiasi Kepala Desa Kecamatan Guluk-guluk ini memberikan pengertian bahwa Delima diambil dari huruf dalnya surat Al-Ikhlas.
"Bahwa kita umat manusia harus menjaga ke Tauhidan kita, bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan, dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa Tuhan kita itu Satu, Allah,"
Menurutnya, Surah Al-Ikhlas adalah salah satu surat pendek yang terdapat pada juz ke 30 di dalam kitab kaum muslimin yaitu Al-Qur'an.
"Surat Al-Ikhlas itu berisi tentang tauhid kepada Allah . Jadi Tauhid disini adalah konsep dalam Islam yang menyatakan tentang keesaan Allah SWT," jelasnya.
Suami Ny. Sulaiha ini menyimpulkan barang siapa yang bisa melaksanakan wirit atau melakukan tafakur di malam hari konsentrasi fikiran dan hati kepada Allah SWT.
"Maka itulah orang yang memiliki merah Delima yang sesungguhnya," tutupnya.
(Tim/Red)
