Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

Kamis, 10 Apr 2025
Maryono Hasan Wakil Walikota dan Camat Larangan Nasrullah Tinjau Langsung Taman Cipulir Estate Cipadu   Bambang Irawan, Panen Raya Padi Nasional : Upaya Pemerintah Menggencarkan Untuk Peningkatan Ketahanan Pangan   Puskesmas Pragaan terpilih sebagai Juara 1 Festival Merangkai Ketupat Lebaran 2025   Haidar Alwi: Narasi Tempo Tentang Sufmi Dasco Ahmad Menyimpang dari Etika, dan Fakta Tak Lagi Jadi Landasan   Akademi Hukum, Soal Teror dan Pembunuhan Wartawan : Ini Ancaman Serius Bagi kebebasan Pers   MH Said Abdullah: Indonesia Perlu Dorong WTO Sehatkan Perdagangan Internasional   Tingkatkan Kualitas Pelayanan Ke Ibu Hamil, USG di Puskesmas Pragaan Sudah Uji Fungsi    Tabungan Qurban BPRS Bhakti Sumekar, Bagi hasil tabungan Setara dengan Deposito 1 Bulan    Kapolres Sumenep Tinjau Arus Mudik di Pelabuhan Cangkarman, Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Pemudik   BPRS Bhakti Sumekar PERSERODA mengucapkan selamat Idul Fitri 1446 H  

Iklan

SDN Mboeng Desa Kaju Wangi Butuh Perhatian Pemerintah

SerikatNasional
12 Okt 2022, 18:44 WIB Last Updated 2022-10-14T21:22:03Z
SDN Mboeng Desa Kaju Wangi (Photo Source: Tim MSN)

BORONG -  Fasilitas sekolah bisa mempengaruhi lingkungan belajar, baik untuk siswa, guru, staff administrasi, dan pengurus-pengurus sekolah lainnya. Semakin baik dan lengkap sarana dan prasarana sekolah, maka lingkungan belajar akan semakin nyaman dan kondusif. 


Namun berbeda dengan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Mboeng, Desa Kaju Wangi, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 


Keterbatasan fasilitas seperti sarana dan prasarana menjadi suatu hal yang sangat penting sekali di Sekolah Dasar Negeri ini untuk menunjang kelancaran belajar mengajar.


Kepala sekolah SD Negeri Mboeng Benedikta Pau kepada media mengatakan bahwa sarana dan prasarana SD Negeri Mboeng  sebenarnya sudah tidak layak digunakan atau di pakai dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). 


"Saya berharap melalui Pemda Matim untuk memperhatikan sarana dan prasarana lembaga ini selayaknya seperti sekolah-sekolah yang lain agar siswa-siswa  bisa belajar dengan aman, bebas debu dan tidak takut roboh gedung kalau angin kencang," harapnya.


Kepsek SDN Mboeng juga berharap agar lembaga dan siswa-siswinya mendapat perlakukan yang sama seperti anak bangsa lainnya.


Sementara itu tokoh muda setempat Fansisius Gunawan menilai pemerintah daerah seakan tutup mata terhadap kondisi SDN Mboeng. Hampir belasan tahun, siswa/i masih menikmati fasilitas seadanya. 


"Kemanakah pemerintah kabupaten Manggarai Timur? Apakah SDN Mboeng tidak masuk dalam perhatian Pemda? Sejatinya, warga Desa Kaju Wangi juga merupakan anak kandung dari pemda Manggarai Timur," ungkap Bung Gie Sapaan akrabnya.


Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu menyampaikan bahwa, tujuan dan cita-cita pendidikan Indonesia seyogyanya diselaraskan dengan pemerataan pembangunan infrastruktur (fasilitas) dan faktor pendukung lainnya. Jika tidak, proses belajar siswa/i tidak akan tercapai pada cita-cita pendidikan berdasarkan amanat UU dan Tujuan Pendidikan Nasional.


Oleh sebab itu, untuk mencapai keadilan sosial dan pemerataan pembangunan, pemerintah kabupaten Manggarai Timur sesegera mungkin memberikan perhatian khusus terhadap SDN Mboeng.


"Pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dijadikan poin pokok dari Pemda Matim. Hal itu menjadi faktor pendukung pendidikan kedepan sebagai fondasi untuk mencapai tujuan bersama," tutupnya.


Untuk diketahui SDN Mboeng baru ada empat lokal gedung permanen. Tiga lokal ruangan kelas dan satu lokal perpustakaan sedangkan untuk WC Permanen dan ruangan guru belum ada. (Im/Red)