Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Kasus Intoleransi Ditengah Bencana GAMKI Minta Kapolri Evaluasi Kapolres Cianjur

@SerikatNasional
29 Nov 2022, 18:41 WIB Last Updated 2022-11-29T11:41:42Z

 

Kepala Departemen DPP GAMKI Teofilus Mian Parluhutan (Photo Source: Istimewa)

JAKARTA - Nama Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan baru-baru ini menjadi trending topic di Twitter. Hal tersebut terjadi setelah pernyataannya dinilai blunder, Senin (28/11/2022).


AKBP Doni Hermawan mengatakan bahwa aksi kelompok ormas yang mencopot label tulisan gereja pada tenda pengungsian korban gempa Cianjur bukan termasuk aksi intoleran.


Kepala Departemen DPP GAMKI Teofilus Mian Parluhutan menilai pernyataan Doni blunder dan melukai hati Ummat Kristen. 


Sebagai mana dalam rilis yang di terima oleh Media Serikat Nasional, pada Selasa 29 November 2022, Teofilus menyebut bahwa aksi pencopotan label tersebut merupakan bentuk dari provokasi. Kapolres Cianjur dinilai seharusnya menindak lanjuti aksi provokasi sejumlah oknum tersebut.


"Kami sangat menyesalkan sikap kapolres dalam menanggapi kasus tersebut,  Jelas-jelas itu aksi intoleransi, mencopot-copoti label, lagian label-label kaya itu biasa ada di bantuan-bantuan yang lain. Kenapa yang dari gereja harus dicopot," ungkap Teofilus.


Beredar video pencopotan stiker oleh Organisasi Masyarakat Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur di tenda-tenda pengungsian, hasil bantuan dari gereja 


Dalam video itu, terlihat seorang pria berambut panjang dan berkaus hitam menarik stiker bertuliskan bantuan dari gereja dan dibantu oleh sejumlah anggota ormas lainnya, bahkan ada video tambahan yang menunjukan tidak hanya label stiker pada tenda, tenda nya juga dirubuhkan bahkan Ada video juga yang memperlihatkan bahwa tindakan tersebut bukan lah tindakan spontan tetapi juga juga terencana.

 

"Kami DPP GAMKI tidak habis pikir dan sangat menyayangkan bahwa tindakan tindakan intoleran seperti ini tidak diberi tindakan tegas bahkan dari pernyataan kapolres beliau cenderung membiarkan tindakan intoleransi seperti ini," 


Menurut Kepala Departemen DPP GAMKI ini pernyataan Kapolres Cianjur seakan akan melakukan pembenaran terhadap terhadap aksi tersebut


"Maka dari itu kami dari DPP GAMKI meminta bapak Kapolri untuk mengevaluasi Kapolres Cianjur agar menjadi pelajaran untuk di kemudian hari,"  tutup Teofilus. (Tim/Red)