TANGERANG - Ancaman Keterbelahan Sosial akibat beda pilihan politik nampaknya harus menjadi perhatian semua pihak.
Luka sosial dampak pilpres tahun 2019 sepertinya masih belum kering. Sebab selama proses perjalanan kekuasaan pasca pilpres ada pihak-pihak tertentu yang senang menggoreng dengan berbagai dalih.
Alih-alih meredam ketegangan sosial malah justru membuat semakin berjarak sesama anak bangsa. Saling serang, saling menjatuhkan dan saling mentertawakan merupakan tontonan rutin kita menyaksikan pertandingan politik sesama anak bangsa.
Fakta ini begitu membuat kita miris dan prihatin. Karena ternyata dampaknya begitu dalam dan lama sekali sembuhnya.
Belum kering luka sosial tersebut, kini bangsa kita sudah bersiap untuk menggelar kembali pesta demokrasi yang pasti akan mengharu biru jagad sosial politik bangsa kita.
Dan itu maknanya ancaman Keterbelahan Sosial Makin Nyata akan terjadi lagi.
Hal ini disampaikan oleh Muhamad Solehudin Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (2/11/22) di Kampus Unis Tangerang.
Lebih lanjut Solehudin mengatakan, Presiden Jokowi menjadi tokoh Kunci Bangsa agar bangsa kita tidak terbelah secara sosial dalam pilpres 2024.
“Sebab beliau merupakan tokoh yang dihormati oleh semua kalangan. Dan itu bermakna merupakan garansi yang kuat bagi anak bangsa dalam menikmati proses pesta demokrasi”, kata Solehudin.
Menurutnya, Jokowi akan bersikap netral sebagai presiden, artinya beliau akan mengayomi semua anak bangsa yang ikut konstestasi Pilpres 2024. Selama beliau menjaga netralitas. Pesta demokrasi tahun 2024 pasti aman.
“Tentu saja kita juga berharap rakyat untuk lebih meningkatkan kapasitas kedewasaan berpolitik dan menjauhi cara-cara tidak elegan dengan menyiarkan berita hoaks yang tidak benar. Agar kualitas pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang bersih benar-benar bisa bermanfaat bagi rakyat, bangsa dan negara,” tandas Solehudin.
(Tim/Red)