KARAWANG - Babaritan merupakan adat budaya Sunda, sebagai bentuk rasa sukur warga akan hasil panen para petani hasil panen bumi yang lumayan menguntungkan para petani.
Dalam pelaksanaan babarit para petani membawa beberapa hasil panen yang sudah dimasak berupa tumpeng, selain itu juga banyak di antara masyarakat atau para petani ada yang membawa diantaranya buah - buahan dari hasil petani untuk di sedekahkan.
"Selain merupakan bentuk rasa sukur kami akan hasil panen bumi, kami juga ingin melastarikan budaya babarit yang merupakan warisan budaya Sunda nenek moyang di wilayah pemerintahan desa Kutaraja," tutur H. Ombi Nestim.
Kepala Desa Kutaraja Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang saat ditemui awak media Serikat Nasional dilokasi Kutaraja H. Ombi merasa bangga karena acara babarit tersebut dapat diikuti semua para petani dengan membawa beberapa hidangan untuk di sedekahkan.
"Ada yang bawa tumpeng ada yang membawa buah - buahan dan panggang ayam yang merupakan hasil panen di wilayah pemerintahan Desa Kutaraja.
Bahwa dengan dilaksanakan nya babarit tersebut, diharapkan masyarakat dapat selalu melestarikan budaya yang hampir punah. Dan utamanya diharapkan terbentuknya rasa sukur atas karunia alloh yang maha esa, akan hasil panen para petani yang memuaskan," ujar H. Ombi (Tarna)