NGADA - Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti Ngada yang merupakan kampus swasta yang bergerak di bidang keguruan dan pendidikan, terus berkomitmen membangun peradaban dunia pendidikan tinggi Indonesia sebagaimana pengejawantahan salah satu tujuan negara ini dibentuk yang tertuang dalam konstitusi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
STKIP Citra Bakti berdedikasi di tanah Ngada dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai pengguna layanan jasa pendidikan tinggi. Kampus yang terakreditasi baik ini oleh badan akreditasi nasional ini memiliki enam jurusan diantaranya, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Pendidikan Musik, Pendidikan Matematika Dan Pendidikan IPA.
Di awal tahun 2023 sebagaimana bertepatan dengan masuknya semester genap, yaitu, 2-4-6 dan 8, maka kampus STKIP Citra Bakti melaksanakan program kegiatan pengenalan lapangan persekolahan 1 (PLP) bagi mahasiswa semester 4. Kegiatan ini dilaksanakan menyebar di sekolah-sekolah yang menjadi lokasi kegiatan di daerah kabupaten ngada dan kabupaten ngada, tersebar mulai dari tingkat PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas.
Pengenalan lapangan persekolah ini sendiri diartikan sebagai proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang.
Tujuan dilaksanakan kegiatan PLP 1 ini adalah 1. Pengamatan langsung kultur sekolah. 2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola di sekolah; 3. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah; 4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara bendera, rapat briefing); 5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler; dan 6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
Salah satu prodi yang menyelenggarakan program PLP 1 adalah program studi pendidikan IPA, kita ambil contoh mahasiswa prodi IPA yang melaksanakan PLP 1 di SMPN 1 Bajawa, yaitu mahasiswa atas nama Maria Skolastika Paba, Angeliani Permata Liu, Marselina Meo, Dan Maria Vianney Iju. Dan mahasiswa prodi IPA yang melaksanakan kegiatan PLP 1 di SMPN 2 bajawa yaitu, Orance Bili, Lusia Leneng, Yohana Yosefa Luna, Theresia Mogi.
Mereka sangat senang dan bangga karena dengan kegiatan PLP ini mereka langsung mendapatkan pengalaman belajar secara praktis melalui model observasi atau pengamatan kultur sekolah, interaksi antar guru dan murid di sekolah, mengenal karakter dari setiap peserta didik, mendemonstrasikan model-model pembelajaran yang mereka dapatkan di bangku kuliah, menciptakan alat-alat praktikum sederhana untuk di berikan kepada siswa, mendampingi kegiatan ekstrakurikuler maupun kokurikuler di sekolah. Mereka mempu menganalisis pengunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut.
Kajian yang mereka lakukan di samping yang telah di sebutkan di atas, bahwa mereka melakukan pengamatan secara langsung dan mendalam terkait implementasi P5 yaitu project penguatan profil pelajar pancasila. Ini adalah salah satu bentuk implementasi dari salah satu domain kurikulum merdeka belajar yang ada di tingkat sekolah menengah pertama.
Peserta PLP 1 juga di berikan kesempatan untuk mendampingi dan mengawasi peserta didik yang mengikuti ujian sekolah. Di samping itu juga peserta PLP yang tersebar di beberapa sekolah di damping guru pamong (wali) sebagai mentor untuk memberikan bimbingan, arahan, pendampingan, pelatihan terkait budaya atau kultur akademik dan non akademik yang ada di sekolah tersebut.
Peserta PLP juga bersama dosen pendamping lapangan melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di sekolah terkait perkembangan kegiatan PLP 1. Inti dari kegiatan PLP I adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan langsung terhadap kegiatan terkait dengan kultur sekolah, manajemen sekolah, dan dinamika sekolah sebagai lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran.
Peserta PLP I melakukan observasi dan mempelajari: a. struktur organisasi dan tata kerja sekolah, b. peraturan dan tata tertib sekolah, c. kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara bendera, rapat briefing), d. kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuluer, dan e. praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
Dosen pembimbing lapangan Prisko Yanuarius Djawaria Pare, SH.,MH mengatakan bahwa, Kegiatan yang mereka lakukan berkaitan dengan pelaksanaan program pengenalan lapangan persekolahan yaitu mahasiswa melakukan observasi berkaitan dengan kultur dan budaya akademik yang ada di sekolah, observasi tentang kultur para pendidik (kepala sekolah, guru, dan karyawan), observasi tentang kultur peserta didik, dan survei tentang bahan kajian yang ada di sekolah yang sesuai dengan basic program studi pendidikan IPA.
"Kegiatan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban akhir dari rangkaian kegiatan pengenalan lapangan persekolahan ini, maka mahasiswa membuat laporan hasil kegiatan lengkap dengan lampiran kegiatan seperti dokumentasi kegiatan, jurnal harian kegiatan, presensi kegiatan, lembar wawancara kepala sekolah, guru pamong, siswa, lembar monitoring dari dosen pendamping lapangan," ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini melatih dan membimbing mahasiswa untuk menjadi calon guru professional yang sesuai basic program studi pendidikan IPA.
"Mereka dididik menjadi guru yang terampil, inovatif, dan kreatif, serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan mengedepankan moral dan karakter sebagai mahasiswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," tutup Dosen pembimbing lapangan Prisko Yanuarius Djawaria Pare, SH.,MH. (Tim/Red)