Kades Aeng Panas Muhammad Ramli,S.E didampingi Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Miskun Legiyono menyambut kedatangan Kapolres Sumenep/foto Istimewa/dokumen Serikatnasional |
SUMENEP (SERIKAT) - Jum'at curhat bersama Polsek Prenduan, Kapolres Sumenep, Polda Jatim dengan tema " Kita Diskusi, Kita Cari Solusi" bertempat di rumah Kepala Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, 17 Maret 2023.
Selain seluruh Kepala Desa se-kecamatan pragaan, Jumat curhat kali ini juga melibatkan jajaran Forpimcam dan beberapa tokoh yang ada di Desa Aeng Panas. Selain itu, Miskun Legiyono Ketua Asosiasi Kepala Desa Se-kabupaten Sumenep juga hadir dalam acara Jumat curhat kali ini.
Kapolres Sumenep menyampaikan bahwa program Jum'at Curhat ini merupakan program unggulan bapak Kapolri. Dimana setiap hari Jum'at seluruh pimpinan polri hingga Kapolri sekalipun turun kemasyarakat.
"Hari Jum'at ini beliau ada di provinsi Sulawesi kalo tidak salah, pak Kapolda ada di wilayah Jombang untuk melaksanakan Jum'at curhat disana," ujar AKBP Eko Edo Satya Kentriko.
Bahkan menurutnya, para Kapolres dan para Kapolsek diwilayahnya masing-masing juga melakukan Jum'at Curhat. Jadi yang tidak dikunjungi Kapolres juga melakukan Jum'at Curhat.
"Jum'at curhat ini kita menyerap aspirasi dari masyarakat, karena tentunya kehadiran polisi kehadiran TNI dimasyarakat adalah bagian yang tidak bisa digantikan dengan teknologi apapun pak," Jelas Kapolres.
Bahkan menurut Kapolres Jum'at curhat merupakan budaya masyarakat Indonesia yang diakomodir dalam hal ini polri hadir untuk saling kunjung mengunjungi.
"Dengan bersilaturahmi maka fadilahnya kata pak Yon ini bisa menggugurkan dosa, memperpanjang umur, juga bisa mendapatkan pahala, bahkan silaturahmi yang akan dilakukan oleh kita sebagai penduduk penduduk surga" ucap Kapolres.
Dalam kesempatan ini ada beberapa hal yang disampaikan oleh orang nomor satu di Kapolres Sumenep yaitu menjelang bulan suci Ramadhan. kebetulan diwilayah parenduan ini yang perlu di antisipasi masalah pasar di Pragaan Laok, itu menjadi atensi karena disana macet dan pasar tumpah, itu menjadi atensi setiap tahunnya karna aktifitas masyarakat terus meningkat.
Lanjutkan Kapolres, ada beberapa hal yang menjadi penekanan bapak Kapolda yang pertama masalah petasan.
"Minggu kemaren ada kejadian yang sangat luar biasa di kota batu Malang terjadi ledakan cukup dahsyat dimalam Minggu setengah delapan 18: 30 mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 5 rumah luluhrantak seketika pak, akibat petasan yang dibuat (mercon), nanti biar disampaikan oleh pak Kasat Intel terkait klasifikasi mercon atau petasan" cerita Kapolres di Jumat Curhat di Pendopo Rumah Kades Aeng Panas.
Katanya banyak tradisi masyarakat yang dibulan bulan ini tidak muncul tapi bulan suci Ramadhan tradisi-tradisi masyarakat kearifan lokal itu meningkat, yang mana tradisi-tradisi masyarakat ini berpotensi terhadap situasi Kamtibmas.
"Itu yang saya sebutkan salah adalah petasan, petasan kaitannya dengan bahan peledak, kalo petasan, mercon, kembang api yang dibuat oleh suatu produksi itu sudah terukur pak, tapi yang dibuat lokal atau dibuat sendiri itu yang bahaya," tegasnya.
Poin kedua adalah masalah balap liar, masalah balap liar ini kata Kapolres, kalo dibulan bulan biasa sebelum bulan suci ramadhan ini balap liar fokusnya dikegiatan malam minggu saja. Menjelang bulan suci ramadhan ini balap liar tentunya akan meningkat. Meningkat secara waktunya ini tidak hanya berfokus dimalam minggu, tetapi ini terjadi menjelang buka puasa dan juga menjelang sahur, tidak hanya di wilayah kota tetapi dibanyak tempat.
" ini juga menjadi penekanan, mohon ijin tadi saya sudah arahkan pak Kapolsek untuk mengumpulkan pak Danramil berdiskusi dengan pak camat dan seluruh kepala desa terkait dengan membahas ini kami serahkan forum pimpinan kecamatan untuk mengelola wilayahnya, supaya dalam kegiatan selama bulan suci ramadhan masyarakatnya bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, dan yang ketiga tadi terkait pasar tumpah,"
Karna di kecamatan pragaan merupakan jalur lintas propinsi utama Yang ke empat arus mudik lebaran.
Menurutnya, selain balap liar terkait dengan aktifitas masyarakat setelah sahur yang lagi ngetrend dikalangan anak muda adalah Asmara subuh
"Saya ini juga heran ya, artinya dibulan suci ramadhan ini seharusnya kita banyak meningkatkan rasa takwa kepada Allah SWT ada sekarang istilahnya Asmara Subuh, asmara subuh itu apa yang namanya anak anak muda setelah subuh atau apa mereka pasangan-pasangan sejoli pacaran bahkan ada beberapa yang melakukan tindakan susila," cerita Kapolres keheranan.
Kasi Intel menjalaskan bahwa petasan beda dengan yang namanya kembang api. Kalo kembang api ini memang ada yang memproduksi dan disitu di distribusikan atau di jual secara legal. Namun disitu ada batasannya, dibawah diameter atau dua inci itu diperbolehkan.
" Jadi kayak yang di pegang keatas itu boleh, tapi yang tidak boleh ketika e cuccuaki (di todongkan) ke orang itu yang tidak boleh, walaupun barangnya legal tapi penggunaannya tidak legal juga salah," jelasnya.
Kades Aeng Panas, Muhammad Ramli, S.E berharap agar aparat penegak hukum khususnya polres Sumenep bisa terus bersinergi dengan baik bersama kepala desa agar kamtibmas bisa terwujud.
Kepala Desa Aeng Panas ini menegaskan polisi harus lebih inten berkomunikasi dengan kepala desa untuk terus menjalin hubungan emosional yang kuat.
" Saya mewakili kepala desa sekecamatan pragaan menyampaikan terima kasih kepada Kapolres dan seluruh punggawa-punggawa yang telah hadir, tentunya ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi dalam Jum'at curhat siang ini, terutama di bidang Kamtibmas, apalagi menjelang bulan suci ramadhan," Ucapnya.
"Saya berharap Kamtibmas didesa bisa terwujud agar masyarakat saya bisa beribadah dengan tenang dan tentram," pungkasnya. (Ras/Red)