MINA. MAKKAH (SERIKAT) - Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq bersama pimpinan DPR Sufmi Dasco, serta para Anggota DPR RI lainnya Rano Al Fath, Husni, serta Abdul Wahid, memantau tenda-tenda jemaah haji asal Indonesia di Mina.
Di sana, politisi asal PKB itu menemukan beberapa catatan seperti tenda-tenda yang penuh sesak akibat over capacity, bahkan sebagian tempat tidur diisi 2 sampai 3 orang sehingga beberapa jemaah memilih tidur di luar.
Tak hanya itu, beberapa toilet juga ditemukannya tidak berfungsi dengan baik. Bahkan sampai membuat ada seorang jemaah pingsan karena terlalu lama antre dan berdiri. Termasuk insiden bocornya saluran limbah yang menimbulkan bau menyengat dan mengotori sekitar.
"Yang ketiga banyak sekali orang tua yang kepanasan dan juga menderita penyakit lain sehingga perlu penanganan yang serius," kata Kiai Maman kepada media, Kamis (29/8).
Catatan lain yang bakal dievaluasi, imbuh Politisi PKB itu, soal pola koordinasi dan komunikasi antar petugas yang belum kelihatan profesional. Ia pun berharap pelayanan haji di tahun yang akan datang dapat dilakukan lebih profesional dan manusiawi.
Kiai Maman pun memastikan temuan ini menjadi catatan tim pengawas haji pada saat rapat evaluasi nanti. Ia berharap kejadian serupa tak kembali terjadi pada musim-musim haji mendatang.
Meski begitu, menurut Kiai Maman, secara keseluruhan, Kementerian Agama dan para petugas haji telah bekerja keras melayani jamaah. Namun perbaikan ke depannya agar pelayanan semakin memadai, dibutuhkan tambahan petugas yang lebih banyak sesuai rasio ideal jamaah haji dan mau bekerja secara profesional dan ikhlas.
Sebelumnya Kiai Maman Imanulhaq beberapa hari yang lalu juga menceritakan,
kondisi ribuan jemaah haji asal Indonesia dikabarkan terlantar di Muzdalifah sejak malam tadi, Rabu (28/6). Kondisinya bahkan sampai tergeletak lemas karena terik matahari juga kekurangan air dan makanan.
Anggota DPR RI Komisi VIII yang juga Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu pun dalam pesan whats Up pada awak media berharap pemerintah bisa cepat mengirim bantuan air dan makanan, serta evakuasi.
"Mohon doanya, ribuan jamaah tertunda di Mudzalifah dari sejak malam sampai menjelang dzuhur, mereka kehausan dan kelaparan," begitu kata Kiai Maman.
Suhu 42 derajat pada saat itu membuat dirinya memohon doa dari masyarakat Indonesia agar semua jamaah haji diberi keselamatan" tambah Maman.
Kiai Maman juga menjelaskan kondisi juga diperparah dengan panas yang menyengat di sekitaran Muzdalifah. Siang ini, terpantau cuaca terik di Muzdalifah hingga mencapai 42 derajat celcius.
"42 derajat Celsius membuat mereka tergeletak lemas," imbuh Kiai Maman.
Sementara itu Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief mengungkapkan bahwa kini pihaknya telah mengirimkan bantuan serta proses evakuasi ribuan jemaah haji yang tertahan di Muzdalifah.
"Info supply terus dilakukan dengan membawa stok yang ada di Arafah baik air, kue-kue, buah-buahan, snack, agar bisa membantu para jemaah yang masih belum terevakuasi. Sudah masuk sekitar satu jam yang lalu. Mohon doanya ini terus kita lakukan," begitu kata Hilman Latief.
(D.Wahyudi)