Sumenep (Serikat),- Pemerintah Kabupaten Sumenep mengakhiri Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XX (Dua Puluh) dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 51 Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan menghadirkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menggelar pasar murah. Rabu (20/9/2023).
Bertema Semangat Gotong Royong Kita Tingkatkan Transformasi Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Optimis Jatim Bangkit ini bertempat di Desa Torbang, kecamatan Batuan, Sumenep.
Ir. Edy Rasyadi, M.Si., sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Sumenep menyampaikan, acara dalam rangka hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke XX dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 51 ini tidak hanya mendatangkan UMKM desa Torbang. Namun, semua perwakilan desa lain dari 27 kecamatan juga turut ikut andil memamerkan hasil produk masing-masing.
“Jadi acara hari ini bukan hanya UMKM desa Torbang, semua ada perwakilan desa lain di sini. Ada perwakilan dari 27 kecamatan juga ada di sini,” kata Sekda kabupaten Sumenep saat berkunjung ke beberapa stand UMKM.
Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan Hari Kesatuan Gerak PKK ini kata Edy Rasyadi, setiap tahun digelar Pemkab Sumenep, utamanya kata Edy sapaan karibnya, bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menghimbau kepada semua pihak agar membeli produk UMKM yang ada.
“Ini setiap tahun kita laksanakan dan utamanya pak bupati menghimbau kepada semuanya untuk bisa membeli lah untuk UMKM yang ada di sini biar UMKM terus bisa berkembang,” paparnya.
Untuk itu Sekda Sumenep, mengunjungi satu persatu dari stand yang ada di area kegiatan sambil lalu terlihat membeli sebagian hasil olahan UMKM yang ada di beberapa kecamatan.
Bahkan, Edy Rasyadi mengapresiasi Kualitas pengemasan yang sudah cukup bagus dari salah satu kecamatan di Sumenep. Dirinya berpesan agar produk dengan kemasan yang berkualitas itu ke depan dapat tertular ke UMKM yang lain.
“Kalau UMKM dari segi kualitas dan pengemasan sudah bagus, barusan salah satu contoh koperasi pil di Rubaru itu kemasannya sudah cukup bagus, sudah banyak variasinya, mulai pasta, abon krispi dan lain-lain sudah cukup bagus ke depannya barang kali perlu dan bisa tertular ke yang lain,” pesannya.
Sementara kata dia, pihaknya akan memasarkan produk UMKM di minimarket yang ada di kabupaten Sumenep, namun dirinya menghimbau kepada para pelaku UMKM untuk terus memperhatikan kualitas. Sebab, untuk masuk ke supermarket membutuhkan pengemasan, branding dan mencantumkan tanggal expired dalam kemasan.
“Kita sudah punya beberapa loket dan kemasannya di situ juga ada, sebab jika masuk ke supermarket itu kan butuh pengemasan, butuh branding dan tanggal expirednya juga harus ada dan rata-rata semua produk UMKM sudah masuk ke minimarket,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan UMKM terus berkembang sehingga pendapatan masyarakat juga dapat berkembang.” Tandasnya. (Ras/Red)