Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

Selasa, 15 Apr 2025
Para Tersangka Tindak Pidana Korupsi Terkait Penanganan Perkara di PN Jakarta Pusat Resmi ditahan    Komunitas Sinergitas Pendidikan Mengembangkan Literasi Peserta Didik    Kapolres Sumenep cek ketersediaan pupuk bersubsidi di Kios Makmur Kecamatan Bluto   Akibat Gempa Bumi M4.1 di Bogor: 35 Unit Rumah Alami Rusak Ringan   Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Dalam Sidang Hari Ini Kritik Pendekatan KPK, Yang Menurutnya Terlalu Mengandalkan SOP Internal   Pemerintah Instruksikan Kepala Daerah Baru Segera Susun RPJMD dan Renstra   RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Mudahkan Akses Pelayanan dengan Aplikasi Mobile JKN    IKA FH UPN VJ Apresiasi Profesor Dasco yang fokus bekerja untuk Bangsa dan Negara   GMNI Go To Hell With Your Tariff: Jalan Politik Non-Blok dan Wujudkan Trisakti   Full Stok, H Her Himbau Masyarakat Kurangi Jumlah Tanam demi Stabilitas Harga   

Iklan

Kiai Maman Imanulhaq Jubir AMIN, Menanggapi Bocornya 204 juta Suara Pemilu 2024

SerikatNasional
30 Nov 2023, 14:14 WIB Last Updated 2023-11-30T07:27:38Z


Jakarta (Serikatnasional),-  Sebanyak 204 juta data pemilih Pemilu 2024 diduga telah dicuri dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dimana Kurang dari tiga bulan lagi pemungutan suara, KPU diinformasikan mengalami kebocoran data Daftar Pemilih Tetap (DPT).



KH. Maman Imanulhaq selaku Juru Bicara Tim Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menindaklanjuti dugaan kebocoran data pemilih tersebut.


"Pertama tentu kami dari jubir Timnas AMIN sangat menyayangkan, terjadinya kebocoran data dari KPU itu. Ini sesuatu yang akan sangat mengganggu proses Pemilu yang transparan," ujar Maman Imanulhaq yang akrab disapa Kiai Maman. Kamis (30/11/2023).


Lebih lanjut Kiai Maman menambahkan, Apalagi kebocoran itu mungkin dijadikan alat untuk melakukan intervensi ke kpu atau meragukan hasil hasil, dari Pemilu ini. Ini yang perlu diantisipasi.


"Kedua harus bertanggung jawab atas data kebocoran. Kebocoran data ini tentu, kita ingin KPU sebagai badan yang ditunjuk menyelenggarakan Pemilu ini harus bisa menjaga amanah. Nah ini menjaga nilai transparansi, menjaga juga keamanan dari data data pemilih," katanya.

Lanjut Kiai Maman mengatakan, Ketiga, kita mengharapkan Kementerian Komunikasi dan informatika bekerja sama dengan badan sandi negara untuk segera melacak menyelidiki. Siapa yang di balik pembocoran data ini ?


"Masih ada waktu menuju Pemilu. Tanggal 14 Februari 2024 ini, tentu akan Sangat menjadi keseriusan pemerintah dalam mensupport penyelenggaraan Pemilu ini," tegas Kiai Maman.


Kiai Maman kembali menegaskan, Kalau Kementerian Komunikasi dan informatika serta badan sandi negara tidak sanggup untuk membongkar, Orang atau pihak pihak tersebut. Menunjukkan betapa lemahnya perlindungan data, termasuk data pribadi kita sebagai warga negara.


Dan yang ke empat Kiai Maman meminta seluruh. Masyarakat untuk terus mengawasi jalannya Penyelenggaraan Pilpres dan pileg. Serempak ini. 


"Kita harus berani untuk bicara melaporkan segala bentuk kecurangan, segala bentuk intimidasi, ancaman, atau menghindari juga dari pihak pihak yang ingin menodai proses demokrasi yang kita lakukan ini. 


(D. Wahyudi)