Sumenep (Serikatnasional.id),- Memilih profesi guru sebagai jenjang karier merupakan pilihan yang tepat untuk membantu mencerdaskan anak bangsa. Meski terlihat umum, namun pekerjaan menjadi seorang guru tidaklah mudah dan perlu memiliki banyak keahlian.
Bahkan, profesi guru membutuhkan skill sosial dan psikologi yang tinggi dari pekerjaan lainnya. Guru harus lebih paham cara bagaimana mengatasi, mendidik dan menumbuhkan minat bakat siswa-siswinya untuk mencapai Visi-Misi sekolah itu sendiri.
Endang Agus Sulasmi, M.Pd. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sumenep, Madura Jawa Timur, beliau mengabdi sebagai guru dan kepala sekolah di Sumenep kurang lebih 27 tahun.
Kepala Sekolah dan seluruh jajaran guru mampu menjadikan SMPN 4 Batuan Sumenep di tahun 2021 meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional.
"Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, bahkan sekolah ini juga sebelumnya pernah mendapatkan penghargaan dari Jepang 2018 dan sudah ada saya jug disini, " Ungkap Kepala Sekolah Endang Agus Sulasmi, M.Pd. Saat ditemui media diruang tamunya.
Dengan banyaknya sekolah swasta dan pondok pesantren besar di Kabupaten Sumenep, menjadikan kepala sekolah dan semua guru SMPN 4 ini terus berusaha memberikan yang terbaik kepada siswa-siswinya baik pendidikan umum maupun ilmu agama untuk menjadi bekal ke jenjang selanjutnya.
Bahkan, demi mencerdaskan generasi bangsa dan tugasnya sebagai abdi negara, Endang Agus Sulasmi rela meninggalkan Lamongan selama 27 tahun yang merupakan tanah kelahirannya.
Wanita tiga anak ini pernah menjadi guru dan menjadi plt di Sekolah Ambunten selama 1 tahun. Dalam ceritanya pada media Serikatnasional.id, pada tahun 2016 Ibu Endang diangkat menjadi Kepala Sekolah di SMPN 4 Sumenep.
Pihaknya juga mengaku, saat ini dalam proses membuat buku antologi pengalamannya jadi guru.
"Ini kan saya dalam proses penulisan buku-buku juga, jadi biasanya saya bukukan untuk menjadi antologi-antologi kisah menarik guru ketika kita menjadi guru awalnya," Dawuh wanita kelahiran lamongan 1972 itu.
Diakui oleh ibu Endang Kepsek SMPN 4 Sumenep bahwa, selain fokus pada materi pembelajaran dalam kelas juga ada komunitas menulis.
"Kita ada komunitas menulis mas, jadi kita nulis kemudian dijadikan buku antologi kayak kemaren itu ini kita sedang proses," Ujarnya.
Dijelaskan antologi yang pernah dibuat adalah cerpen, karya Ilmiah, non fiksi, dan saat ini sedang dalam proses pembuatan buku, setiap guru di SMPN 4 memiliki karya tulis. (***)