Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Gerudug DPR Tolak Hasil Pemilu 2024, Massa Bakar Ban dan Tutup Jalan

SerikatNasional
5 Mar 2024, 17:42 WIB Last Updated 2024-03-05T10:45:15Z


Jakarta (Serikatnasional.id),-   Massa aksi di depan Gedung MPR/DPR menyuarakan penolakan terhadap hasil Pemilu 2024 dan mendukung langkah Hak Angket. Di tengah terik matahari, demonstran memilih untuk membakar ban dan sebagian di antaranya kelelahan hingga ditandu oleh petugas medis


Pantauan awak media  Selasa (5/3/2024), hingga pukul 15.00 WIB massa aksi tidak mengendurkan semangatnya menyuarakan keprihatinnya atas Pemilu 2024.



Petrus Herman Salah satu peserta aksi menyampaikan, selain soal masalah Pemilu 2024, meminta agar pemerintah menurunkan harga sembako.

"Terutama harga beras, cabai, dan kita juga mendengar ada rencana kenaikan harga BBM dan masih banyak lagi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat lainnya. Kita minta supaya DPR memperhatikan aspirasi ini, sehingga benar-benar kenaikan-kenaikan ini bisa segera diturunkan dan kelangkaannya pun atau ketersediaannya pun bisa segera dipenuhi di masyarakat,” tutur Pria asal Kota Tangerang ini di depan Gedung MPR DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).



Aktifis Pro Demokrasi asal Tangerang yang tergabung dalam Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi itu turut mendesak agar DPR RI segera menangani Hak Angket dalam rangka mengadili kecurangan atau pun kejahatan Pemilu 2024.


Lebih lanjut Petrus Herman tegaskan "Ini untuk menyelamatkan, mengembalikan marwah demokrasi kita itu hanyalah ke DPR MPR, itu harapan terakhir rakyat melalui Hak Angket. Karena kita sudah kehilangan trust, kita sudah kehilangan kepercayaan kepada Mahkamah Konstitusi,” tandas dia.


Petrus pun menyatakan, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan aturan yang jelas menabrak kontitusi dengan meloloskan Gibran Rakabuming Raka selaku anak presiden sebagai calon wakil presiden. Termasuk juga dosa KPU selaku penyelenggara Pemilu. 


,Ini bukan soal kepentingan 01 atau bukan soal kepentingan 03, di sini kita rakyat Indonesia yang tergabung di koalisi ini nanti juga banyak lagi dan teman-teman guru, dari teman-teman mahasiswa yang lain, masyarakat yang lain semuanya satu suara. Apa itu, kita ingin melihat demokrasi kita ini yang telah kita perjuangkan kurang lebih 25 tahun selamat, terhormat,” ungkap dia.


Tidak ketinggalan, Jokowi juga disebutnya terlalu banyak melakukan kesalahan di akhir masa kepemimpinannya. Bukan tidak mungkin, rakyat yang marah besar akan menduduki Gedung DPR RI untuk meminta pemakzulan presiden.


"Kita pastikan aksi kita ini aksi damai ya. Nanti kita meminta para anggota DPR terutama lima fraksi PDIP, kemudian PKB, PKS, Nasdem dan PPP perwakilannya menghampiri masa aksi, kita ingin mendengar bagaimana sikap mereka terhadap Hak Angket ini,” pungkasnya.


(D.Wahyudi)