Sumenep (Serikatnasional.id),- Menjelang Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 02 Mei, PT Bank BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, rupanya sedang gencar mengadakan literasi keuangan tahun 2024.
Direktur Utama PT. Bank BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar menyampaikan, literasi keuangan menjadi penting untuk ditanamkan sejak dini karena pengetahuan dan pengalaman keuangan yang ditanamkan akan terinternalisasi dalam diri anak sehingga membentuk karakter dan kebiasaan mengelola keuangan mereka di masa depan sebagai suatu budaya baik. Seperti mengenal makna uang, kebiasaan menabung hingga mendahulukan kebutuhan dari keinginan bahkan nilai-nilai berbagi.
Program ini kata Hairil Fajar, akan terlaksana melalui peran penting para dewan guru, sehingga dapat memberikan penjelasan atau semacam gambaran tentang bagaimana cara menabung yang baik kepada siswa.
"InsyaAllah kan tanggal 2 Mei adalah hari Pendidikan Nasional. Sebenarnya kita ini lagi gencar-gencarnya mengadakan literasi keuangan, jadi bagaimana anak-anak siswa itu melalui guru ini dapat memberikan penjelasan atau gambaran bagaimana cara menabung yang baik, cara menginveatasikan dana atau uang kita dengan cara menabung," kata Hairil Fajar, saat diwawancara media ini di kantor BPRS Bhakti Sumekar. Senin (29/04/2024).
Menurut Hairil Fajar, ada 2 tujuan menabung; pertama untuk berjaga-jaga, kedua untuk rasa aman. Sebab, menurutnya jika dana yang kita miliki tidak ditabung dan tetap berada di kantong baju akan lebih mudah habis.
Selain itu, Hairil Fajar juga mengungkapkan kalau dana atau uang yang ditabungkan akan menjadi lebih aman, baik dari hawa nafsu keinginan maupun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Tujuan menabung itu kan ada 2, pertama berjaga-jaga, kedua untuk aman kalau uang ada di kantong InsyaAllah gampang cepat keluar kalau di tabungan lebih aman, aman kita dari hawa nafsu keinginan aman dari orang yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.
Program literasi keuangan ini Dirut PT. Bank BPRS Bhakti Sumekar menjelaskan, ada 2 macam simpanan yakni simpanan pelajar yang dikenal dengan SimPel, ini untuk anak usia dari mulai PAUD, SD, SMP dan SMA, sedangkan untuk mahasiswa dan pemuda namanya SiMuda (Simpanan Mahasiswa dan Pemuda).
Program literasi keuangan ini merupakan program nasional. Namun, program ini didukung dan digencarkan di kabupaten Sumenep agar bagaimana litarasi di Sumenep persentasi tiap tahunnya bagus.
Berdasarkan informasi data yang ada di OJK diketahui bahwa tingkat literasinya yang rendah dibandingkan inklusi. "Kalau literasi ini kan pemahaman kalau inklusi ini tingkat penggunaan jadi tingkat penggunaanya tinggi. Sementara pemahamannya rendah tidak memenuhi target," ungkapnya.
Hairil Fajar berpendapat, agar program literasi juga lebih dinaikkan, karena menurutnya kalau orang hanya menggunakan tanpa paham akan beresiko, hal-hal yang ditakutkan adalah investasi-investasi mungkin ke tempat-tempat beresiko merugikan.
Untuk diketahui bahwa Jawa Timur tingkat literasinya masih 55 sedangkan inklusinya sudah 95 di Jawa Timur jadi targetnya literasi itu bisa mencapai kemungkinan di angka 70.
Memasuki peringatan Hari pendidikan Nasional 2024, diharapkan literasi keuangan di kabupaten Sumenep bisa meningkat agar tabungan pelajar juga meningkat, tentu kata Hairil Fajar, proses nabungnya di Bank kebanggaan orang Sumenep yakni di Bank BPRS Bhakti Sumekar.
"Harapannya tadi literasi keuangan bisa meningkat kemudian tabungan pelajar siswa meningkat nabungnya di BPRS Bhakti Sumekar yang kita cintai," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Darussakinah, yang merupakan orang tua dari Zulfa Ahmad Al Kindi sangat mengapresiasi serta mendukung program yang dicanangkan PT. Bank BPRS Bhakti Sumekar untuk anak-anak sekolah.
Perempuan yang beralamat dari Jl. Kemala, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep ini mengaku, putranya Zulfa Ahmad Al Kindi yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar ini mulai menabung sejak usia TK, hebatnya dana tabungan tersebut dijemput pihak PT. Bank BPRS Bhakti Sumekar ke tempat dia sekolah.
Nasabah Bank BPRS Bhakti Sumekar ini mengaku, nabung ke BPRS tidak setiap hari namun ketika pihaknya punya uang, pihaknya berharap agar pemerintah kabupaten Sumenep melalui Bank BPRS Bhakti Sumekar terus meningkatkan program ini karena hal tersebut sebagai upaya agar anak bisa memilki kebiasaan menabung sejak dini.
"Makle ajer nabung dheri gik kenek (Biar belajar nabung sedari kecil - red), nabungnya setiap punya uang, samangken kelas 3 SD (Sekarang kelas 3 SD) mulai nabung dari TK, nekah ekentareh ka sakolaan sareng BPRS (Ini dijemput/diparani ke sekolah oleh BPRS),"Begitu pengakuan ibu Zulfa Ahmad Al Kindi.
Darussakinah ini berharap literasi keuangan semakin ditingkatkan supaya kebiasaan anak suka menabung.
"Jadi kalau anak tua nanti enak dak boros bisa berhemat dari kecil. Saya sangat mendukung sekali program BPRS untuk anak anak sekolah," Pungkasnya. (Red)