Sumenep (Serikatnasional.id),- Jantung adalah organ vital yang memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Fungsinya adalah menjaga sirkulasi darah, menyediakan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, mengatur tekanan darah, meningkatkan kondisi fisik, dan menjaga kesehatan mental.
Oleh sebab itu, demi memberikan pelayanan yang lengkap dan prima, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat dilengkapi dengan poli-poli yang memang sangat di butuhkan kalangan masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa poli yang telah diberitakan sebelumnya, seperti Poli Mata, Poli kulit kelamin dan bahkan yang terbaru media serikatnasional.id mencoba ulas seputar penyakit jantung dari dokter poli jantung RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep dr. Imelda Krisnasari, Sp. Jp.
dr. Imelda Krisnasari, Sp. Jp menjelaskan penyakit jantung adalah kondisi ketika bagian jantung akibat dari gangguan strukturnya atau fungsinya. Kalau gangguan strukturnya bisa dari Perikardium, Atrium, Ventrikel, Katup, Otot Jantung, Pembuluh Darah. Kalau dari fungsinya baik atau tidak, kalau terkena penyakit fungsinya menurun pengisian atau dari pemompaan jantung.
Menurut penjelasannya, ciri khas penyakit jantung berhubungan dengan aktivitas, saat bekerja gejalanya akan lebih terasa dan saat istirahat gejala akan mereda. Karna dengan bekerja jantung tersebut akan bekerja lebih berat dari biasanya.
"Gejalanya itu tergantung ya, bisa sesak, bisa nyeri, terasa berat di dada, bermacam-macam gejala pada pasien, " Ujarnya. 04/05/2024.
Dokter Imelda Krisnasari, Sp. Jp melanjutkan, Pasien tertentu seperti diabetes gejalanya tidak khas, jadi memang bervariasi gejalanya yang dirasakan masyarakat bahkan gejala dari penyakit jantung ini di awal-awal penyakit tidak merasakan sesak, nyeri dan semacamnya.
Bagi masyarakat Sumenep, untuk memastikan terkena penyakit jantung atau tidak harus cek dan konsultasi dengan spesialis jantung yang telah disediakan di RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Apalagi dengan orang-orang faktor resiko diusia tua seperti diabetes atau yang orang kenal kencing manis, ginjal, obesitas faktor resiko terjadinya penyakit jantung. Tetapi pada orang tua yang bukan faktor resiko tersebut bisa timbul sejak dari remaja.
"Karna infeksi tenggorokan pada suatu kuman, ada suatu sistem imun yang menyerang jantung sehingga mengenai katutnya. Katutnya bisa bocor akibat infeksi tersebut, jadi tidak harus pada orang usia tua, " Jelasnya.
Pada umumnya kata Imelda, yang datang ke Poli jantung RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep usianya diatas 40 tahun dan ada beberapa dibawah diusai tersebut.
"Contohnya yang terkena katut taditadi kita tangani, kemudian pada pasien yang dari lahir cuma dia itu bergejala diusia 20 tahunantahunan ada, sebenarnya ke bocorannya sejak dari lahir tetapi ia baru bergejala diusia 20 tahun baru dirasakan dan baru memeriksakan diri ke poli jantung RSUD, " jelasnya.
Sejauh ini pasien penyakit jantung termuda yang berobat ke Poli Jantung RSUD dr. H. Moh. Anwar. Sumenep berusia 15 hingga 16 tahun. Kalau faktor makanan untuk penyakit-penyakit diakibatkan oleh faktor resiko, bisa jadi diakibatkan oleh kolesterol tinggi karna makanannya lebih suka yang berminyak, kemudian kurang sayur, kurang serat kemudian kurang buah.
"Kalau disini kan rata-rata begitu lebih suka makanan karbohidrat dan lauk-lauk, tapi jarang sayur, jarang serat kemudian jarang berolahraga, " Katanya.
Dalam Podcast yang dipandu Herman Wahyudi, S. I. Kom,. tersebut dokter Poli Jantung RSUDMA Imelda Krisnasari, Sp. Jp menjelaskan, untuk menentukan penyakit jantung atau tidak langkah pertama yang dilakukan dokter adalah menyatakan gejalanya dan apa keluhannya, apa ada faktor resikonya, riwayat pengobatannya baru melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu pada pasien.
"Pada pasien, dari pemeriksaan fisik bisa kita curigai bahwa itu mengarah kepenyakit jantung, tapi untuk mendukung diagnosis harus melakukan pemeriksaan penunjang, " Ujarnya.
Dijelaskan, untuk melakukan pemeriksaan penyakit jantung Poli Jantung RSUDMA saat ini dilengkapi dengan alat pendeteksi penyakit jantung. ada pemeriksaan rekam jantung, USG jantung yang dikenal Ekokardiografi, dan bisa dilakukan dengan paraf foto.
Sebenarnya kata dokter, penyakit jantung sangat bervariasibervariasi dari bayi ada yang didapatkan setelah faktor resiko baru bergejala setelah usia tua, bahkan bisa juga karna gangguan irama. Gangguan irama ini juga bervariasi dan luas, ada yang bisa setelah dilakukan tindakan abrasi bisa sembuh, kalau kelainan bocor dari kecil sebelum ada perubahan pada jantungnya sebelum badannya hipertensi paru sebelum timbulnya komplikasi bisa sembuh total.
"Tetapi pada umumnya yang timbul pada pasien udia 45 pada faktor resiko tadi sulit disembuhkan. tatepi yang perlu kita lukakan rutin control, rutin menjaga gaya hidup, rutin minum obat agar tidak bertambah komplikasinya, " Saran dokter Imelda.
Dokter spesialis ini menyarankan disaat ada orang yang terkena serangan jantung pastikan lingkungannya aman pasien bisa dapat tidur dengan tenang untuk tidur di tempat yang datar seperti lantai, tepat tidur dan jika bisa dengan posisi menyandar, pasien sesak sandarannya bisa lebih tinggi, kemudian segera bawa pasien ke petugas medis terdekat, karna yang lebih tahu penanganan pasien adalah petugas medis.
"Tidak usah panik, pastikan pasien tenang karna semakin pasien gelisah akan semakin memicu, kalo pasien tidak sadar pastikan adanya nadi. Kalau tidak ada nadi pastikan memendapatkan Bantuan Hidup Dasar (BHD), pastikan ada pertongan atau panggil petugas medis yang bisa datangdatang, " Ucapnya.
Untuk menghindari penyakit jantung ini, dr. Imelda Krisnasari, Sp. Jp menghimbau agar masyarakat lebih baik bisa mencegah supaya terhindar dari penyakit penyakit.
"Pencegahan itu lebih baik, karna kalau sudah sakit-sakitan apalagi karna faktor gaya hidup itu tentu sulit disembuhkan, jadi apa saja gaya hidup yang bisa kita pertahankan agar terhindar dari penyakit jantung terutama jantung koroner. Pastikan makan makanan sehat seratnya cukup baik dari buah-buahan, sayur-sayuran, lemaknya rendah kurang 10 % dari total kalori yang kita butuhkan, karbohidrat juga jangan banyak-banyak, protein juga cukup, " Jelasnya.
Kemudian selain makanan dr. Imelda Krisnasari, Sp. Jp menghimbau pada masyarakat untuk hindari stress, olahraga teratur. Olahraga yang bagus untuk jantung dilakukan 3-4 kali dalam seminggu dalam waktu sekitar 30 menit jenisnya itu joging aja tapi terus menerus selama 30 menit tidak berhenti, boleh jalan cepat bagus untuk jantung dalam seminggu 3-4 kali.
Dokter Imelda Krisnasari, Sp. Jp menambahkan, selain olahraga adalah tidur yang cukup minimal 6 jam. Kemudian jenis makanan tidak boleh tinggi lemak jika ada faktor resiko seperti darah tinggi, kencing manis itu harus rutin di kontrol. Darah tinggi itu paling bagus dibawah 140 tekanan darah atasnya yang bawah dibawah 90. Kemudian diabetes paling bagus terkontrol gula darahnya kurang dari 180 juga bisa dicek HBSag nya kurang dari 7 .
Jika lemaknya tinggi harus di terapi, juga konsultasi nanti di cek kembali lemaknya dengan target hasil laboratnya LDA apalagi kepada pasien yang sudah mengalami serangan dibawah 70 tetapi untuk kita LDA kebawah 100.
" Jadi kontrol faktor resiko, gaya hidup, hindari stress, istirahat cukup juga dijaga makanannya, hindari rokok. Karna rokok adalah nomor satu penyebab jantung koroner, banyak pasien meski sudah sakit jantung masih bawa rokok jadi bandel sekali, " Pungkasnya.
Penulis: Rasyidi