Ke laut kami kerap kali membuang sampah
Tapi ia tetap tabah dan tak pernah bertanya: mengapa kami sering menyampah-serapahi dirinya.
Padahal selain ia sabar ia sangat dermawan dengan mengikhlaskan puluhan ribu ikan yang setiap hari berenang di meja-meja makan kami
Ia tidak pernah menolak segala sesuatu
Yang datang kepadanya, baik sesuatu yang ia senangi atau sesuatu yang ia benci.
Entah mengapa tiba-tiba di suatu pagi tepatnya di musim hujan dengan arus serta gelombang yang kencang
Sampah-sampah yang dulu kami buang sembarangan atau sampah yang kami titip kepadanya,
Kini mengucapkan selamat pagi di halaman rumah kami,
"wahai tuanku, yang sedang bangun tidur.
Setelah aku kembali lagi kepadamu
Apa rencana Tuan selanjutnya?"
Labbuwan Talango, 9 Mei 2024